Dollar AS Masih Kuat pada Awal Tahun, Ini Prediksi Rupiah
- Dollar
- rupiah
JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpotensi melemah mengawali tahun ini. Pergerakan rupiah awal tahun bakal dipengaruhi sejumlah faktor, meliputi prospek kebijakan ekonomi dan moneter di Amerika Serikat (AS), rilis data manufaktur di Tiongkok, dan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) soal inflasi nasional pada 2024.

Ket.
Doc: istimewa
Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong melihat rupiah cenderung melemah terhadap dollar AS seiring penguatan dollar AS oleh kekhawatiran prospek pemangkasan suku bunga The Fed dan menjelang dimulainya pemerintahan baru Donald Trump. Selain itu, investor mencermati data PMI Manufaktur Tiongkok yang menunjukkan ekspansi.
Dari dalam negeri, lanjutnya, investor menantikan data inflasi Indonesia pada Desember 2024 yang diperkirakan masih akan stabil bertahan di bawah 2 persen. Karenanya, dia memproyeksikan kurs rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan di pasar uang antarbank, Kamis (2/1), bergerak melemah di kisaran 16.150 – 16.250 rupiah per dollar AS.
Seperti diketahui, kurs rupiah pada 2024 melemah 743 poin atau 4,82 persen atau berbalik dibandingkan kinerja pada tahun sebelumnya yang menguat sebesar 1,11 persen secara tahunan atau year on year (yoy). Bahkan, nilai tukar rupiah pada 2024 jauh melampaui target dalam asumsi makro APBN 2024 sebesar 15.000 rupiah per dollar AS.
Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS, pada 31 Desember 2024 ditutup menguat 10 poin dari sehari sebelumnya menjadi 16.132 rupiah per dollar AS. “Rupiah menjadi mata uang terkuat di antara mata uang Asia pada hari Senin (30/12), didukung oleh data ekonomi AS yang dirilis pada hari Jumat (27/12), serta penurunan permintaan domestik terhadap dollar AS,” ujar Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede di Jakarta, Selasa (31/12).