Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
PERSPEKTIF

2021 Tahun Kebangkitan

Foto : ANTARA/HO.

Stok vaksin Covid-19 Provinsi Maluku tiba di Kota Ambon, Senin (4/1).

A   A   A   Pengaturan Font

Tahun 2020 telah kita lewati. Pahit getir sepanjang tahun telah kita lalui. Pandemi Covid-19 sejak awal 2020 yang telah menelan korban meninggal lebih dari 22.00 jiwa telah kita alami bersama.

Dampak Pandemi Covid-19 di bidang ekonomi cukup dahsyat. Meski hampir semua anggaran negara dialihkan untuk program Pemulihan Ekonomi Nasional, kontraksi ekonomi akibat dari pandemi Covid-19 tidak bisa dielakkan.

Pengangguran meningkat. Banyak orang kehilangan pekerjaan. Kalau toh masih tetap kerja, ada yang jam kerjanya berkurang. Tentu saja itu memegaruhi pendapatan mereka. Akibatnya daya beli menurun, terefleksi dari deflasi yang terjadi dalam beberapa bulan seperti dilaporkan Badan Pusat Statistik.

Tahun 2020 menjadi tahun ketidakpastian dan penuh tantangan. Semua itu telah kita lewati. Kini, kita memasuki 2021, yang kita harapkan sebagai awal tahun kebangkitan. Pandemi Covid-19 kini telah memasuki fase baru, fase vaksinasi. Namun, kita semua tidak bisa bergantung vaksin, ancaman tetap menghantui. Tingkat kepatuhan protokol kesehatan di beberapa wilayah cukup memprihatinkan. Tidak heran, jumlah kasus baru terus meningkat.

Apalagi kini dunia dihadapkan pada varian baru virus korona dari Inggris, VUI-202012/01, yang sifat penyebarannya lebih cepat dibanding SARS-CoV-2. Kabar terakhir, virus korona varian baru tersebut sudah terdeteksi di sejumlah negara di lima benua. Terbanyak di negara-negara Eropa Barat, kemudian Cile dan Kanada, Nigeria dan Afrika Selatan, serta di Australia.

Di Asia, virus varian baru tersebut sudah masuk di negara-negara yang mempunyai lalu lintas manusia cukup erat dengan Indonesia, yaitu Singapura, Jepang, dan Korea Selatan. Bukan tidak mungkin dalam waktu dekat varian baru virus korona masuk ke Indonesia mengingat padatnya jalur lalu lintas manusia dari Singapura ke Indonesia dan sebaliknya.

Memang pemerintah telah mendatangkan tiga juta vaksin Sinovac dari Tiongkok dan siap untuk disuntikkan, tapi tentu saja untuk bangkit kita tidak bisa bergantung hanya dengan vaksin. Apalagi proses vaksinasi di Tanah Air membutuhkan waktu yang tidak singkat, 15 bulan.

Ada atau tidak ada vaksin, kita harus memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Caranya dengan mengikuti semua protokol kesehatan yang sudah ditetapkan, yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan selalu mencuci tangan. Seluruh kalangan harus bekerja sama untuk menerapkan protokol kesehatan sebagai salah satu faktor utama perbaikan ekonomi nasional seraya menunggu proses vaksinasi dituntaskan. Ekonomi kita bangkit atau tidak sangat bergantung dari kita menangani Covid-19.

Program-program ekonomi seperti pembangunan infrastruktur dan program bantuan sosial memang penting dan bisa dijadikan modal utama kebangkitan ekonomi nasional di kala Covid-19 sudah berhasil kita taklukkan. Tetapi, tanpa mengalahkan Covid-19 itu sendiri, semua program ekonomi dan sosial yang yang telah disusun pemerintah akan sia-sia. Dengan kerja sama semua elemen, mari kita jadikan 2021 sebagai tahun kebangkitan Indonesia. n

Komentar

Komentar
()

Top