Jawa Timur Tambah Kapasitas Tempat Rawat Covid-19
SURABAYA - Pemerintah ProvinsiJawa Timur (Pemrov Jatim)tengah meningkatkan berbagai upaya dalam rangka mengantisipasi gelombang kedua pandemi Covid-19, yang saat ini tren penyebarannya semakin mengkhawatirkan. Salah satu yang dilakukan adalah menambah kapasitas tempat rawat Covid-19.

Ket. ANTISIPASI PENYEBARAN WABAH | Penyebaran Wabah I Petugas Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Jawa Timur (Jatim) menyiapkan alat tes rapid anti gen hasil bantuan BNPB. Untuk antisipasi penyebaran wabah, Pemrov Jatim akan memperbanyak tes Covid-19 dan menambah kapasitas perawatan.
Doc: KORAN JAKARTA/Selocahyo
"Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) baru wacana. Pokoknya kami siap-siap, untuk memberikan percepatan layanan seperti tadi diresmikan rumah sakit darurat di Malang, untuk relaksasi rumah sakit (yang semakin penuh)," kata Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, di Surabaya, Rabu (16/12).
Data Satuan Tugas (Satgas) PenangananCovid-19Jatim pada Rabu (16/12) menunjukkan, konfirmasi kasus positif mencapai 72.124 kasus. Jumlah tersebut, naik 755 kasus dari hari sebelumnya dan5.016 kasus meninggal dunia,naik 47 kasus dari hari sebelumnya.
Beberapa Antisipasi
Khofifah mengatakan beberapa antisipasi yang dilakukan adalah memperbanyak tesCovid-19, meningkatkan kapasitas perawatan, dan menjaga kepatuhandalam menjalankan protokol kesehatan. Pihaknya belum memutuskan untuk kembali menerapkanPSBB.
Khofifah menjelaskan RS Lapangan yang berlokasi di Jalan Ijen Malang itu memilikikapasitas maksimal 306 tempat tidur, untuk merawat pasien dengan gejala ringan hingga sedang. Sedangkan yang kondisinyasedang sampai berat ditempatkan di RS rujukan di setiap daerah.
"Sebenarnya sekitar September dan Oktober lalu mau diresmikan, tapi kami melihat angkanya melandai dan terus melandai. Setelah ada kenaikan, berdasarkan pengalaman kita di RS Lapangn di Indrapura (Surabaya), maka di Malang kita rasa perlu, besok sudah siap menerima pasien," kata dia.
Anda mungkin tertarik:
Selain di Malang, pihaknya juga tengah menambah kapasitas perawatan pasienCovid-19 di Jember. Penambahan tersebut dilakukan dengan mengkonversiRS Paru Jember.
"Di Jember juga RS Paru milik Pemprov di sana sedang bersiap dikonversi melayani pasienCovid-19. Selama ini sudah melayani, tapi baru sekitar seperempat kapasitas, sekarang diperluas lengkap dengan ICU," tuturnya.
Pada kesempatan itu,Kepala Dinas Kesehatan Jatim, Herlin Ferliana, mengatakan pihkanya akan menggencarkan tesCovid-19 kepada masyarakat. Salah satunya dengan mendistribusikan 50 ribu alat tes rapid anti gen, hasil bantuan BNPB yang baru tiba.
"Alat tes ini kita prioritaskan untuk semua daerah yang risiko penularan yang tinggi, meskipun bukan zon merah. Dengan sasaran utama para kontak erat (dengan penderita)," terangnya.
Herlin menambahkan, alat tersebut memiliki tingkat akurasi yang lebih tinggi dibanding alat tes rapid anti bodi, dengan efektifitas 85 persen.
"Dengan demikian bisa lebih cepat dari tes swab yang biasanya sampai satu hari, ini bisa satu sampai dua jam sudah bisa keluar hasilnya. Harapannya dengan ini kita lebih cepat mendeteksi, untuk dilakukan tanggapan," pungkas dia. ν SB/N-3