Mahasiswa Jangan Mudah Terpengaruh Paham Radikal
JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol Suhardi Alius, mengimbau mahasiswa untuk bersikap bijak dalam memanfaatkan teknologi informasi. Jangan sampai mahasiswa terpengaruh paham radikal dan tercuci otaknya akibat pengaruf negatif belajar lewat internet.

Ket.
Doc: istimewa
"Konten hoaks, kekerasan, pornografi, bahkan penyebaran paham-paham radikal ada di internet. Tidak sedikit orang-orang yang dicuci otaknya hanya melalui internet. Kemampuan kita memfilter yang menentukan," kata Suhardi Alius di hadapan mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup, Rejang Lebong, Bengkulu, pekan lalu.
Selain itu, tambah Suhardi dalam pernyataan tertulisnya, berkembang sarana komunikasi yang berhubungan dengan internet pun membawa persoalan tersendiri. Konten-konten negatif membanjiri situs-situs web dan media sosial. Untuk belajar agama tidak sedikit yang memilih mencari materi di internet daripada belajar langsung kepada orang-orang yang memang menguasai ilmu agama. "Sehingga malah banyak yang terjebak pada ajaran yang salah dan menyesatkan," kata mantan Kapolda Jawa Barat ini.
Suhardi mengingatkan, selain memiliki dampak positif, kemajuan teknologi informasi juga membawa dampak negatif. Perhatikan lingkungan kalian, saat lagi makan siang. Yang dekat jadi jauh, yang jauh jadi dekat. Semuanya memegang handphone, interaksi langsung dengan orang yang dekat menjadi hal yang langka. Anak muda jadi individualis.
eko/N-3