![2018, Jakarta Bebas Angkutan Tak Laik Jalan](https://koran-jakarta.com/images/article/phpjwu8ef_resized.jpg)
2018, Jakarta Bebas Angkutan Tak Laik Jalan
![2018, Jakarta Bebas Angkutan Tak Laik Jalan](https://koran-jakarta.com/images/article/phpjwu8ef_resized.jpg)
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) melalui Kongres Teknologi Nasional 2017 menawarkan teknologi "Intelligent Transportation System" (ITS) untuk mengurangi kemacetan lalu lintas perkotaan.
"Rekomendasi yang dikeluarkan untuk atasi kemacetan dengan 'Intelligent Transportation System' seperti yang sudah digunakan Jepang. Kita uji di Pekalongan nanti," kata Deputi Kepala BPPT Bidang Teknologi Industri Rancang Bangun dan Rekayasa Wahyu Widodo Pandoe saat menyampaikan rekomendasi bidang teknologi transportasi pada penutupan Kongres Teknologi Nasional 2017.
Teknologi ini, menurut Wahyu, mirip seperti Google Map, yang jika digunakan pengendara dapat berfungsi untuk mengantisipasi terjebak kemacetan. Dalam kaitannya dengan manajemen lalu lintas teknologi dapat pula berfungsi kepadatan lalu lintas.
Kebijakan transportasi perkotaan yang tepat, ia mengatakan, ditujukan untuk menata kebijakan mengatasi kemacetan dengan meningkatkan mode berbagi angkutan umum pada 2025 sebesar 30 persen. Dirinya meyakini target tersebut dapat tercapai dengan segera beroperasinya transportasi masal seperti MRT, LRT, komuter line dan BRT.
Tujuan baiknya, menurut Wahyu, untuk mengurangi emisi gas buang kendaraan di perkotaan, dengan prioritas dilakukan riset dan pengembangan (risbang) teknologi kendaraan hemat energi dan ramah lingkungan berbasis bahan bakar "green diesel", "green gasoline", hibrid, listrik, teknologi gas dan biofuel.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : M Husen Hamidy
Komentar
()Muat lainnya