Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

2 Tahun Perang di Ukraina, 2 Hal Ini Selimuti Narasi Pro-Russia di Indonesia

Foto : Antara /M Risyal Hidayat

Aksi damai solidaritas untuk rakyat Ukraina di depan gedung Kedubes Russia di Jakarta, 4 Maret 2022.

A   A   A   Pengaturan Font

Hal ini tidak terlalu mengherankan. Kepercayaan konspirasi tentang Yahudi ternyata telah ada cukup lama di Indonesia. Kepercayaan ini awalnya diperkenalkan pada tahun 1950an oleh para ulama Islam yang pernah tinggal di Timur Tengah, kawasan yang kerap mempolitisasi retorika semacam ini.

Beberapa media cetak berbasis Islam, seperti Media Dakwah, Suara Hidayatullah, Sabili, dan Republika juga pernah memopulerkan narasi ini dari tahun 1980-an sampai 2000-an. Narasi antisemit juga ditemukan di sebuah manuskrip dari abad ke-17.

Keyakinan konspirasi antisemit juga rentan dipolitisasi. Salah satu contohnya adalah mantan Presiden Suharto yang menuduh konspirasi Yahudi global berperan dari balik layar untuk menjatuhkannya.

Namun, penting untuk dicatat bahwa kepercayaan konspirasi antisemit tidak boleh disamakan dengan gerakan antizionisme. Kepercayaan konspirasi antisemit merupakan prasangka ekstrem, dan tanpa disertai bukti, yang meyakini bahwa orang-orang Yahudi secara diam-diam berkonspirasi untuk mengendalikan dunia, sementara antizionisme bertujuan untuk memprotes dan menentang eksistensi negara Israel.

Keinginan untuk dipimpin "orang yang kuat" juga menjelaskan kecenderungan mempercayai narasi pro-Rusia, tetapi ukuran korelasinya hampir empat kali lebih kecil daripada kepercayaan konspirasi antisemit.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top