2.414 Siswa Baubau Dilatih Jaga Keamanan Digital
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Baubau, Eko Prasetya Festival Literasi Digital Makin Cakap Digital 2024, di Baubau, Kamis (7/8). Sebanyak Sebanyak 2.414 SMAN 1 dan SMPN 1 Baubau mendapat pelatihan untuk menjaga privasi dan keamanan digital.
Foto: istimewaBAUBAU - Sebanyak 2.414 SMAN 1 dan SMPN 1 Baubau mendapat pelatihan untuk menjaga privasi dan keamanan digital. Hal tersebut penting mengingat perluasan akses teknologi digital dapat mendatangkan ancaman risiko dalam keamanan privasi digital.
"Salah satu aspek penting dari literasi digital adalah kesadaran akan pentingnya privasi digital. Kita harus memahami betapa berharganya data pribadi kita, maka kalian sebagai generasi muda harus lebih berhati-hati dalam membagikan informasi pribadi di segala jenis platformbdigital," ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Baubau, Eko Prasetya, dalam Talk Show Festival Literasi Digital Makin Cakap Digital 2024, di Baubau, Rabu (7/8).
Eko menjelaskan, lierasi Digital menjadi bekal bagi generasi muda untuk senantiasa menjaga privasinya di dunia digital. Menurutnya, ancaman kejahatan digital tidak hanya terjadi dari pembobolan password, tapi juga bisa terjadi karena kecerobohan diri sendiri karena kurang bijak dalam menjaga informasi pribadi.
Dia menambahkan, generasi muda harus membangun kesadaran tinggi dalam memanfaatkan teknologi secara maksimal. Dengan demikian, generasi muda akan dapat menikmati manfaat dari teknologi digital tanpa harus khawatir akan ancaman-ancaman keamanan yang mengintai.
"Contohnya ketika kalian belanja online, coba sisihkan waktu satu menit untuk menghapus data-data penting yang tertera di bungkus paket. Karena kejahatan digital bisa datang dari mana aja dan kapan aja," jelasnya.
Sementara itu, Guru SMAN 1 Kota Baubau, Musbartig, menekankan, pengetahuan mengenai keamanan digital mesti dibarengi kemampuan untuk memahami pentingnya etika digital. Menurutnya pemahaman etika digital yang baik dapat menyelamatkan diri dari jenis ancaman yang ada di ruang digital.
"Etika digital adalah serangkaian prosedur yang dibuat untuk mengurangi kerugian yang ditimbulkan oleh pengguna teknologi. Jadi kita sebagai pengguna teknologi harus menjaga etika digital untuk melindungi diri dari kerugian yang bisa menimpa kita," katanya.
Dia menambahkan, perlu adanya hal-hal yang diperhatikan dalam menjaga etika digital yang baik. Contohnya dengan berhati-hati jika ingin membagikan suatu informasi khususnya yang bersifat privasi.
"Kalau jaman dulu ada istilah mulutmu harimaumu, tapi kalau sekarang adalah jarimu harimaumu. Karena jika kita tidak hati-hati dalam mengetik sesuatu di internet, kita harus terima segala konsekuensinya," tuturnya.
Berita Trending
- 1 Selama 2023-2024, ASDP Kumpulkan 1,72 Ton Sampah Plastik
- 2 Kemenperin Desak Produsen Otomotif Tiongkok di Indonesia Tingkatkan Penggunaan Komponen Lokal
- 3 Jepang Siap Dukung Upaya RI Wujudkan Swasembada Energi
- 4 Irena Sebut Transisi Energi Indonesia Tuai Perhatian Khusus
- 5 Perkuat Kolaborasi, PM Jepang Dukung Indonesia untuk Jadi Anggota Penuh OECD
Berita Terkini
- Dorong Transformasi Digital di Internal, BPK luncurkan Artificial Intelligence for Data Analytics
- Pembunuh Aktor Laga Sandy Permana Ternyata “Tetangga Sebelah Rumah”
- Konte Gunakan McTominay untuk Bujuk Elejandro Garnacho Gabung Napoli
- Pasangan Baru Belum Bertuah
- Minta Napoli Melegonya, PSG Siap Tampung Kvara dengan Iming-iming Gaji Besar