Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Bencana Pergeseran Tanah - 57 Keluarga Sudah Terdampak dan Terpaksa Mengungsi

10 Kecamatan di Bogor Rawan Tanah Bergerak

Foto : ANTARA/HO-Pemkab Bogor

Lokasi bencana pergeseran tanah di Desa Sukawangi, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

A   A   A   Pengaturan Font

BOGOR - Badan Informasi Geospasial (BIG) mencatat sedikitnya ada 10 kecamatan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat yang memiliki potensi tinggi bencana akibat tanah bergerak.

"Ada beberapa aspek yang dipertimbangkan dalam menentukan kawasan rawan gerakan tanah, di antaranya topografi wilayah tersebut, asumsinya semakin curam tentu akan semakin rentan terjadinya gerakan tanah," ungkap Kepala Bidang (Kabid) Pemetaan Kebencanaan dan Perubahan Iklim BIG Ferrari Pinem di Cibinong, kemarin.

Sebanyak 10 ke kecamatan tersebut, yaitu Sukajaya, Nanggung, Leuwiliang, Citeureup, Babakanmadang, Sukamakmur, Tamansari, Tenjolaya, Cijeruk, dan Cigombong.

Ia menyebutkan tingkat kerawanan tanah bergerak dipengaruhi oleh kondisi geologi dan jenis tanah. Wilayah dengan material tanah dan geologi yang bersifat lepas akan mudah menyebabkan terjadinya tanah bergerak.

"Intensitas hujan juga menjadi salah satu indikator pergerakan tanah. Intensitas yang tinggi akan menyebabkan tanah menjadi jenuh akan air, dan tentunya akan menambah volume beban tanah sehingga akan semakin rawan terjadinya gerakan tanah," katanya.

Dirinya mengatakan bahwa beberapa wilayah yang tergolong dalam zona rawan mengalami tanah bergerak ini akan mudah terjadi longsor apabila lokasinya berada pada tingkat kemiringan lereng yang tinggi.

Empat Rumah

Sementara itu, Pemkab Bogor, menyebutkan sebanyak 57 keluarga terdiri dari 198 jiwa terkena dampak bencana pergeseran tanah di wilayah Sukamakmur pada Kamis (11/11).

"Sejauh ini, ada empat rumah yang terdampak cukup parah. Sementara 53 rumah lainnya dalam posisi terancam," kata Wakil Bupati Bogor, Iwan Setiawan usai meninjau ke tempat kejadian di Sukamakmur, Bogor, Selasa.

Menurutnya, sebagian besar korban bencana mengungsi di bangunan SD Negeri Gunungbatu, dan sebagian lainnya mengungsi di kediaman sanak saudara. "Tadi saya lihat di SD, kami cek makan dan logistik untuk para pengungsi dan insya Allah aman. Kami lihat juga bantuan yang sudah sisiapkan, BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) sudah turun, bantuan baik itu tempat tidur, selimut sudah disiapkan," ujarnya.

Iwan menyebutkan penanganan bencana tanah bergerak itu akan terus berlanjut, terutama menyiapkan tempat pengungsian yang layak. Kemudian penanganan lainnya menyiapkan makan dan minum bagi pengungsi.

Ia mengatakan bahwa Pemkab Bogor segera melakukan kajian dengan melibatkan ahli mengenai layak atau tidaknya wilayah bencana pergeseran tanah, Desa Sukawangi sebagai tempat tinggal masyarakat ke depan.

"Langkah menengahnya kita akan siapkan huntara (hunian sementara). Alhamdulillah dari DPKPP sudah turun dan tempatnya sudah ada. Jadi untuk huntara sudah pasti. Karena yang ngungsi juga mungkin bisa seminggu lebih," kata Iwan.


Redaktur : Sriyono
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top