Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pencegahan Penyakit | Layanan HIV di Rutas Diperluas

1.042 Tahanan Mengidap HIV

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Sebanyak 1.042 tahanan dan warga binaan yang tersebar di lembaga pemasyarakatan (lapas) dan rumah tahanan (rutan) di seluruh Indonesia, mengidap Human Immunodeficiency Virus (HIV).

"Hingga saat ini, tahanan dan warga binaan penderita HIV yang ditangani oleh lapas dan rutan berjumlah 1.042 orang di 139 lapas dan rutan," kata Direktur Jenderal Permasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkum HAM), Sri Puguh Budi Utami, saat memperingati Hari AIDS Sedunia, di Lapas Khusus Narkotika Kelas IIA Cipinang, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (17/12).

Banyaknya pendirita HIV di lapas dan rutan tesebut, menurut dia, perlu menjadi perhatian semua pihak untuk menyadari pentingnya penanganan HIV-AIDS di lapas atau rutan.

Ia menjelaskan, dari 1.042 orang yang mengidap HIV, 403 orang di antaranya sudah mengarah ke AIDS.

Sri Puguh mengatakan untuk mencegah penularannya, para tahanan dan warga binaan diberi pengobatan, agar setiap harinya semakin baik dan sehat. Pihaknya juga telah bekerja sama dengan berbagai lembaga dan instansi, untuk melakukan pencegahan penularan HIV-AIDS di dalam lapas dan rutan.

"Sejak tahun 2003, Ditjen PAS bekerja sama dengan berbagai instansi terkait seperti Kementerian Kesehatan, The United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC), Perempuan Persaudaraan Korban Napza Indonesia (PKNI), dan beberapa lembaga swadaya masyarakat (LSM) melakukan penanggulangan AIDS di beberapa lapas dan rutan," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan, Nila F Moeloek, mengatakan bahwa pihaknya berjanji akan memperluas layanan HIV dan AIDS di lapas dan rutan. Dengan harapan dapat ditekan serendah mungkin dan para warga binaan, serta tahanan yang positif mengidap penyakit tersebut dapat segera diobati.

Karena itu, dalam memperingati Hari AIDS Sedunia kali ini mengusung tema "Saya Berani, Saya Hebat". Menurut Menkes, tema ini dipilih sebagai bagian dari pelaksanaan gerakan masyarakat hidup sehat, dalam pencegahan dan pengendalian HIV-AIDS dengan pendekatan deteksi dini dan pengobatan segera atau early detection and prompt treatment.

Sementara itu, Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Hamonangan Laoly, mengajak seluruh lapisan masyarakat di Indonesia untuk berperilaku sehat demi mencegah dan mengendalikan penularan HIV di Indonesia.

"Saat ini telah disusun rencana aksi sosial tentang pengendalian HIV-AIDS di UPT Pemasyarakatan, yang memprioritaskan pencegahan dalam program pengendalian HIV-AIDS. Implementasinya dilakukan melalui berbagai kegiatan dalam ruang lingkup pelaksanaan teknis pembinaan bagi WBP (warga binaan pemasyarakatan)," ujar Yasonna.

Dalam acara tersebut juga dilakukan penandatanganan MoU antara Kanwil DKI Jakarta dengan Yayasan Tenar Indonesia tentang Program Penguatan Pencegahan HIV-AIDS, Rehabilitasi, paska Rehabilitasi Narkotika Berbasis Pelatihan dan Kewirausahaan bagi Tahanan dan WBP.

Beri Penghargaan

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Kesehatan Nila Moeloek memberikan penghargaan kepada Menteri Hukum dan HAM, Yasonna H Laoly atas upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di lembaga pemasyarakatan.

"Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kemenkumham secara konsisten sejak tahun 2003 melaksanakan program pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS bagi tahanan dan warga binaan pemasyarakatan di rumah tahanan negara dan lembaga pemasyarakatan di seluruh Indonesia," kata Menteri Kesehatan.

Ditjen Pemasyarakatan Kemenkum HAM juga berkomitmen melaksanakan skrining tes HIV bagi seluruh tahanan dan warga binaan, serta memberikan segera penatalaksanaan dalam upaya mempertahankan kesehatannya.ang/Ant/E-3

Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top