KUR Khusus Pariwisata Disiapkan
Foto: istimewaIndustri pariwisata saat ini tidak mendapatkan bantuan kredit secara langsung untuk mengembangkan usaha dan porsinya masih sangat kecil dibandingkan penyaluran kredit ke industri lainnya.
Jakarta - Pemerintah sedang menyiapkan skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan dan mendorong kinerja sektor pariwisata yang saat ini sedang berkembang.
"Itu sudah sepakat semua, Pak Menko, OJK, BI dan perbankan, nanti akan ada KUR khusus pariwisata," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya saat ditemui seusai rakor pengembangan investasi sektor pariwisata di Gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (29/6).
Arief mengatakan industri pariwisata saat ini tidak mendapatkan bantuan kredit secara langsung untuk mengembangkan usaha dan porsinya masih sangat kecil dibandingkan penyaluran kredit ke industri lainnya.
"Total kredit, tidak harus KUR, yang disalurkan ke pariwisata, hanya sebanyak tiga persen dari total kredit. Itu saya minta ditambahkan," ujarnya.
Saat ini, menurut Arief, sedang dilakukan standarisasi nomenklatur dalam penyaluran KUR agar sektor pariwisata bisa memperoleh kemudahan dalam mendorong usaha dan meningkatkan kegiatan ekonomi secara keseluruhan.
"Kita sepakat nomenklaturnya, kita standarisasi, karena di pariwisata ini ada beberapa subsektor, seperti hotel, restoran, cafe, lalu kita buat untuk homestay," ujarnya.
Arief mengharapkan rencana penyaluran KUR untuk sektor pariwisata ini bisa segera melalui tahapan finalisasi sehingga bisa mulai diberikan pada Juli 2018, setelah adanya penerbitan aturan pelaksanaan untuk penyaluran KUR industri pariwisata.
Belum Terkoordinasi
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso menambahkan pembiayaan di sektor pariwisata saat ini masih belum memadai. Padahal, sektor pariwisata sedang berkembang dengan adanya 10 destinasi unggulan.
"Pariwisata bisa menghasilkan pendapatan dari dollar. Selama ini pembiayaannya masih tersebar, tidak terkoordinasi dengan baik, padahal ke depan ada 10 destinasi pariwisata menjadi prioritas," ujarnya.
Wimboh mengharapkan penyaluran KUR di sektor pariwisata ini bisa mendorong kegiatan ekonomi terutama bagi pelaku usaha kecil, apalagi penyaluran kredit untuk industri ini tidak menimbulkan risiko yang besar.
"Kalau ada turis masuk, berarti risikonya kecil. Cuma agar turis masuk dan menarik, harus ada yang dibenahi satu-satu, seperti pembenahan destinasi, transportasi, keamanan dan lingkungan yang menyenangkan," ujarnya.
Kementerian Pariwisata mengharapkan dengan adanya penyaluran KUR ini maka industri pariwisata bisa makin berkembang dan jumlah kedatangan turis makin meningkat untuk mendorong pendapatan devisa.
Jumlah devisa yang ditargetkan dari kedatangan wisatawan mancanegara pada 2019 adalah 20 miliar dollar AS, dari 20 juta turis yang melakukan kunjungan ke Indonesia, atau melebihi devisa yang diperoleh dari industri CPO.
Sementara itu, realisasi penyaluran KUR hingga akhir Mei 2018 telah mencapai 57,6 triliun rupiah atau sekitar 48 persen dari target penyaluran sebesar 120 triliun rupiah, kepada 2.201.005 debitur.
Sebagian besar sektor yang memperoleh KUR adalah industri yang berkinerja positif kepada sektor produksi seperti pertanian, perburuan dan kehutanan, perikanan, industri pengolahan, perdagangan, konstruksi dan jasa-jasa.
- Baca Juga: Menko Zulhas dan Bulog Jamin Stok Beras Aman hingga Akhir Tahun
- Baca Juga: Rupiah Rawan Melemah Lanjutan
Ant/E-10
Redaktur: Muchamad Ismail
Penulis:
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Cagub Khofifah Pamerkan Capaian Pemprov Jatim di Era Kepemimpinannya
- 2 Ini Klasemen Liga Inggris: Nottingham Forest Tembus Tiga Besar
- 3 Cagub Luluk Soroti Tingginya Pengangguran dari Lulusan SMK di Jatim
- 4 Cagub Risma Janji Beri Subsidi PNBP bagi Nelayan dalam Debat Pilgub Jatim
- 5 Cawagub Ilham Habibie Yakin dengan Kekuatan Jaringannya di Pilgub Jabar 2024
Berita Terkini
- Indonesia - Inggris Bahas Rencana Kerja Pengembangan Teknologi Kelautan dan Perikanan
- Tim Antawirya Undip Juara di Kompetisi Nasional Mobil Hemat Energi
- Tren Suhu Panas di Indonesia berakhir, Ditandai Hujan Awal November
- Genap 1 Dekade, PTP Nonpetikemas Terus Lakukan Transformasi Perusahaan
- Antisipasi Bencana Hidrometeorologi, BPBD Karimun Siaga 24 Jam