Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Kamis, 14 Jan 2021, 08:00 WIB

Kim Jong-un Ingin Perkuat Persenjataan Nuklir

Tutup Kongres - Pemimpin Korut, Kim Jong-un (tengah) saat menutup pertemuan Kongres Partai Buruh Korea ke-8 di Pyongyang, pada Selasa (12/1). Dalam pidato penutupan, Kim menegaskan bahwa Korut akan terus memperkuat persenjataan nuklirnya.

Foto: AFP/KCNA VIA KNS

SEOUL - Pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong-un, dalam pidato penutupan Kongres Partai Buruh Korea ke-8 yang disiarkan lewat media televisi pada Rabu (13/1) menyatakan akan terus memperkuat persenjataan nuklirnya.

Pidato Kim itu disampaikan beberapa hari jelang Joe Biden dilantik jadi Presiden Amerika Serikat (AS) dan Kim berupaya untuk merebut perhatian pemerintahan Biden mendatang.

Sebelumnya KTT nuklir antara Kim dan Presiden Donald Trump di Hanoi pada Februari 2019 yang berupaya untuk melunakkan sanksi dengan balasan Pyongyang mau mengakhiri program nuklirnya, berujung dengan kegagalan.

"Kita harus lebih memperkuat langkah penangkal perang nuklir sambil melakukan yang terbaik untuk membangun kekuatan militer yang paling kuat," kata Kim.

Pada awal kongres partai berkuasa yang berlangsung selama 8 hari itu, Kim menegaskan bahwa AS merupakan penghalang fundamental bagi perkembangan revolusi dan musuh paling utama Korut.

"Kebijakan (permusuhan) AS terhadap Korut tidak akan pernah berubah, siapapun yang berkuasa," ucap Kim.

Dalam pernyataannya, Kim juga menyatakan bahwa Korut telah merampungkan rencana kapal selam bertenaga nuklir yang ia sebut-sebut sebagai sebuah strategi yang akan mengubah perimbangan kekuatan, serta akan terus mengembangkan misil hipersonik, satelit mata-mata militer dan misil balistik antarbenua berbahan bakar padat.

Program persenjataan Korut berkembang amat pesat dibawah kepemimpinan Kim dan pada parade militer yang digelar Oktober lalu dipamerkan misil balistik antarbenua terbaru yang amat besar yang disebut-sebut para analis sebagai misil bergerak berbahan bakar cair terbesar di dunia.

Tantangan Baru

Menurut pendapat analis, perubahan kepemimpinan di AS merupakan tantangan baru bagi Korut. Menurut Hong Min dari institusi Korea Institute for National Unification di Seoul, retorika Kim itu dilontarkan di kongres karena Korut masih membuka pintu bagi upaya dialog dengan AS.

"Itu merupakan pesan bagi AS bahwa Korut akan terus mengembangkan persenjataan nuklirnya hingga AS mau mengubah arah dari kebijakannya terhadap Pyongyang," kata Hong. "Jika Washington DC bersikap baik maka (Korut) akan bertindak baik dan sebaliknya jika disikapi dengan kasar, maka (Korut) akan bertindak kasar pula," imbuh dia.

Kongres Partai Buruh Korea adalah acara partai tertinggi secara politis dan dapat berfungsi sebagai platform untuk pengumuman perubahan kebijakan atau perubahan personel elit. Pada pertemuan itu, Kim diangkat sebagai sekretaris jenderal partai, gelar yang sebelumnya disediakan untuk ayahandanya Kim Jong Il, yang menurut para analis pengangkatan itu adalah sebuah langkah untuk memperkuat otoritasnya.

Menanggapi pidato Kim pada penutupan Kongres Partai Buruh Korea, Presiden Korea Selatan (Korsel), Moon Jae-in, yang pernah menjadi perantara pembicaraan antara Kim dan Trump, dalam pidato Tahun Baru pada Senin mengatakan bahwa Seoul tetap bersedia untuk berdialog dengan Pyongyang. "Kapan saja dan di mana saja, termasuk secara online," katanya.

Namun sejak proses perundingan dengan Washington DC menemui jalan buntu, Korut berulang kali mengatakan tidak tertarik berdiskusi dengan Korsel. SB/AFP/I-1

Redaktur: Ilham Sudrajat

Penulis: AFP, Selocahyo Basoeki Utomo S

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.