
Gapki Prediksi Ekspor Kelapa Sawit Anjlok
Foto: ISTIMEWAJAKARTA- Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) memprediksi realisasi ekspor minyak sawit mentah (CPO) tahun ini akan turun seiring dengan hambatan ekspor di negara tujuan ekspor. Untuk jangka panjang, pelaku usaha sawit masih manaruh rasa optimistis ekspor CPO akan kembali membaik.
Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Kanya Lakshmi Sidarta mengatakan, ekspor tahun ini memang turun dibanding tahun 2018. Hal itu karena adanya hambatan ekspor di sejumlah negara tujuan. Hanya saja Lakshmi belum bisa memastikan besaran penurunannya karena masih melihat perkembangan hingga akhir tahun.
Kendatipun Uni Eropa (UE) memperketat impornya, menurut Lakshmi, pasar ekspor CPO lainnya bakal meningkat seperti Tiongkok, India, Jepang serta sejumlah negara lainnya. Peningkatan ekspor ke Tiongkok dipengaruhi oleh perang dagang dengan AS. Tiongkok akan membuka pasar produk negara lain. Sementara untuk India, kendatipun sebelumnya ekspornya terganggu karena tariff, tetapi akhir-akhir ini niat untuk menyamakan tarif impor Indonesia dengan Malaysia.
Menurut Lakshmi, langkah India tersebut ditenggarai membantu peningkatan nilai dan volume ekspor CPO nasonal. Dengan penyamaan tarif tersebut setidaknya ekspor ke India kembali mengalami kenaikan. "Ekspor memang akan meningkat tetapi besarannya mungkin tidak setara dengan ekspor ke UE dan Amerika. Tahun ini ekspor sekitar 30 juta ton, turun dari tahun lalu yang 32 juta ton,"ungkapnya dalam diskusi "Sawit Berkelanjutan" di Jakarta, Rabu (7/8).
Adapun negara lainnya yang berpeluang meningkatkan serapan sawit RI ialah Jepang. Negara di Asia itu hendak mengganti peran pembangkit nuklirnya dengan biomas yang mengandalkan tandan sawit sebagai energinya. Jepang disebutkan telah mengunjungi Indonesia untuk mendalami pola produksi sawit di lokal.
Di samping itu, Gapki juga berharap agar penyerapan domestik semakin meningkat. Khusus untuk program B20 diharapkan tahun ini bisa full, sehingga bisa mengkompensasi penurunan ekspor.
Diketahui, volume ekspor Indonesia khusus minyak sawit (CPO) dan turunannya pada Semester I-2019 ke Uni Eropa mengalami stagnasi. Volume ekspor CPO dan turunannya pada Semester I- 2019 ke India anjlok 17 persen. Pasar ekspor ke AS turun sebesar 12 persen, Pakistan sebesar 10 persen dan Bangladesh sebesar 19 persen. ers/E-12
Penulis:
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Kerusakan Parah di Hulu Sungai Ciliwung, Sungai Bekasi dan Sungai Cisadane
- 2 Mourinho Percaya Diri, Incar Kebangkitan Fenerbahce di Liga Europa Lawan Rangers
- 3 Warga Jakarta Wajib Tau, Boleh Cek Kesehatan Gratis Kapan Saja
- 4 Mantap, Warga Jakarta Kini Boleh Cek Kesehatan Gratis Kapan Saja tanpa Harus Nunggu Hari Ulang Tahun
- 5 Lingkungan Hidup, Pemerintah Bakal Terapkan Sanksi Paksaan di Puncak
Berita Terkini
-
Polri Pamerkan Narkoba yang Disita antara Januari hingga Februari 2025
-
Pesawat American Airlines Terbakar saat Mendarat di Colorado
-
Donatella Versace Mengundurkan Diri Sebagai Kepala Kreatif Versace Roma
-
Mantan Kapolres Ngada Jadi Tersangka, Polisi Diminta Telusuri Kemungkinan Anak Lain Jadi Korban
-
Coreng Citra Polisi, Kadiv Propam: Polri Tak akan Toleransi Tindakan Eks Kapolres Ngada