Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penanganan Pandemi I Masyarakat Diminta Tak Lengah, Meski Covid-19 Terkendali

Zona Merah di Ibu Kota Diklaim Tinggal Satu RT

Foto : ANTARA/GALIH PRADIPTA

Warga beraktivitas di luar rumah saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4, Jakarta, Minggu (22/8/2021). Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan sejumlah fasilitas umum kini sudah beroperasi kembali seiring dengan status DKI Jakarta yang berhasil keluar dari zona merah/hp.

A   A   A   Pengaturan Font

Zona merah di Ibu Kota Jakarta diklaim tinggal satu rukun tetangga lagi dari total lebih dari 30 ribu. Perkembangan po­sitif ini diharap­kan­ bisa lebih baik lagi.

JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengklaim zona merah di Jakarta, hanya tinggal satu Rukun Tetangga (RT) dari jumlah total mencapai lebih dari 30 ribu.
"Ya masih satu ya zona merah di satu RT ya," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Selasa (31/8) malam.
Dia mengharapkan dengan adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3, maka perkembangan Covid-19 di Jakarta diharapkan bisa lebih baik lagi.
Saat ini seiring dengan perbaikan tingkat Covid-19 di Jakarta, keterisian tempat tidur di RS Rujukan Covid-19 di Jakarta, dan beban fasilitas kesehatan juga turun dengan tingkat keterisian sebanyak 16 persen, sementara unit perawatan intensif (ICU) sebanyak 34 persen.
Meskipun saat ini zona merah hanya tinggal satu dan grafik Covid-19 mengalami perbaikan, Riza mengimbau masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes) dan tidak menganggap remeh Covid-19. "Perlu kerja sama semua pihak untuk meningkatkan upaya pengendalian Covid ini," ucap Riza.
Diketahui, jumlah kasus aktif (orang yang masih dirawat/isolasi) di Jakarta saat ini turun sebanyak 159 kasus, sehingga jumlah kasus aktif hanya sebanyak 7.096. Sedangkan, jumlah kasus konfirmasi secara total di Jakarta sampai hari ini sebanyak 850.583 kasus.
Dari jumlah total kasus positif, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 830.197 dengan tingkat kesembuhan 97,6 persen, dan total 13.261 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,6 persen.
Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta adalah sebesar 4,6 persen, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 14,7 persen. Angka itu sudah termasuk batas aman yang ditetapkan WHO dengan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5 persen.

Jangan Euforia
Sementara itu, Kepala Polisi Republik Indonesia Jendral Listyo Sigit Prabowo mengimbau masyarakat tidak terbawa euforia ketika angka penyebaran Covid-19 nasional sudah menurun dan terkendali.
"Jangan euforia karena kita semua masih mengendalikan laju pertumbuhan Covid-19 agar bisa optimal," Listyo saat mendatangi kegiatan pembagian sembako di Polsek Tambora, Jakarta Barat, kemarin.
Menurut Listyo, warga harus bijak menyikapi turunnya angka penyebaran Covid-19 serta pelonggaran selama masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3.
Pasalnya, kondisi seperti itu rentan membuat warga abai dengan protokol kesehatan sehingga mengakibatkan membeludaknya angka pasien Covid-19. "Apabila masyarakat tidak melaksanakan prokes secara benar maka potensi laju pertumbuhan Covid-19 akan muncul kembali," kata dia.
Selain itu, Listyo juga berharap masyarakat mau mengikuti program vaksinasi yang disediakan pemerintah demi meningkatkan herd imunnity (kekebalan komunal).
Untuk diketahui, hari ini Listyo beserta Alumni Akademi Kepolisian (Akpol) 1993 membagikan paket sembako kepada warga yang terdampak pandemi Covid-19 di wilayah Jawa dan Bali.
Pembagian sembako itu diberikan kepada warga sekitar wilayah kecamatan Tambora yang sebelumnya sudah menuggu di halaman Polsek.
Dalam kegiatan tersebut, Sigit juga memaparkan terkait aplikasi PeduliLindungi yang sedang disosialisasikan oleh pemerintah, agar dapat mendeteksi masyarakat yang tengah beraktivitas sehingga semuanya bisa terjaga dan selalu dalam keadaan sehat.
Sigit meminta jajaran untuk mengakses aplikasi tersebut dalam rangka mendukung upaya pemerintah. Begitu pula pelaksaan 3T (testing, tracing, dan traking) kepada masyarakat yang terpapar Covid-19 harus dioptimalkan sehingga bisa dilakukan treatment yang benar apakah melakukan isolasi terpusat (isoter) atau dirujuk ke rumah sakit untuk dirawat. jon/Ant/S-2


Redaktur : Sriyono
Penulis : Yohanes Abimanyu

Komentar

Komentar
()

Top