Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Konflik di Ukraina I Intelijen Inggris Laporkan Berkumpulnya Militer Russia di Ukraina Selatan

Zelenskyy Kutuk Teror Russia

Foto : AFP/Andrey BORODULIN

PLTN Zaporizhzhia I Seorang tentara Russia sedang berpatroli di sekitar kompleks PLTN ­Zaporizhzhia di Kota Energodar, Ukraina tenggara beberapa waktu lalu. Pada akhir pekan lalu, PLTN ini mengalami serangan militer yang ­memaksa ditutupnya salah satu reaktor.

A   A   A   Pengaturan Font

KYIV - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, pada Sabtu (6/8) menuduh Russia telahmenggunakan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia untuk melakukan "aksi teror" setelah operator fasilitas tersebut melaporkan kerusakan berat di lokasi tersebut.

Energoatom, operator pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia di selatan negara itu, mengatakan pada Sabtu bahwa bagian dari fasilitas itu telah rusak parah oleh serangan militer dan salah satu reaktornya terpaksa ditutup.

"Serangan pada Jumat (5/8) telah merusak sebuah stasiun yang mengandung nitrogen dan oksigen dan sebuah bangunan tambahan," tulis Energoatom di media sosialTelegram.

Kyiv dan Moskwa saling menyalahkan atas serangan terhadap PLTN Zaporizhzhia yang adalah kompleks tenaga atom terbesar di Eropa.

Presiden Zelenskyy dalam pidatonya pada Sabtu malam, sekali lagi menuduh Moskwa telah melakukan aksi terorisme. "Teroris Russia menjadi yang pertama di dunia yang menggunakan pembangkit listrik tenaga nuklir untuk teror," ucap Zelenskyy.

Sementara ituotoritas pendudukan Russia di Kota Energodar dimana PLTN Zaporizhzhia berada pada Minggu (7/8) mengatakan serangan oleh pasukan Ukraina telah merusak gedung-gedung administrasi di dalam kompleks PLTN itu.

"Semalam, tentara Ukraina melakukan serangan dengan bom curah yang ditembakkan dari peluncur roket Uragan," lapor otoritas pendudukan Russia. "Proyektilnya jatuh dalam jarak 400 meter dari reaktor yang berfungsi," kata kantor berita RussiaTASSyang mengutip keterangan dari otoritas tersebut.

Menurut laporanTASS, serangan itu pasukan Ukraina merusak beberapa gedung administrasi dan jatuh di zona penyimpanan bahan bakar nuklir bekas, namun informasi tersebut tidak dapat diverifikasi secara independen.

Menyikapi terjadinya pertempuran sengit di dekat PLTN Zaporizhzhia, ketua lembaga pengawas nuklir PBB menyatakan kekhawatirannya atas penembakan ke PLTN tersebut. "Serangan itu menggarisbawahi potensi risiko yang sangat nyata dari bencana nuklir," kata Dirjen Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Rafael Grossi."Setiap senjata militer yang diarahkan ke atau dari fasilitas itu akan sama saja dengan bermain api yang memiliki konsekuensi berpotensi menjadi bencana," imbuh dia.

Diplomat utama Uni Eropa, Josep Borrell, juga mengecam serangan itu dan menyebutnya sebagai sebuah pelanggaran serius dan tidak bertanggung jawab terhadap aturan keselamatan nuklir dan contoh lain dari pengabaian Russia terhadap norma-norma internasional.

Fase Baru

Sementara itu pihak intelijen militer Inggris memperingatkan bahwa saat ini perang di Ukraina akan memasuki fase baru, dengan sebagian besar pertempuran bergeser ke garis depan hampir 350 kilometer yang membentang ke barat daya dari dekat Zaporizhzhia ke Kherson, sejajar dengan Sungai Dnieper.

Intelijen militer Inggris mengatakan pada Sabtu bahwa pasukan Russia hampir pasti berkumpul di selatan Ukraina, mengantisipasi serangan balasan atau dalam persiapan untuk kemungkinan serangan.

Mereka menyebutkan bahwa konvoi panjang truk militer, tank, artileri dan senjata Russia lainnya terus bergerak menjauh dari wilayah Donbas, Ukraina, dan menuju barat daya. Mereka pun menyatakan bahwa kelompok-kelompok taktis batalion yang terdiri antara 800 dan 1.000 tentara, telah dikerahkan ke Crimea dan hampir pasti akan digunakan untuk mendukung pasukan Russia di wilayah Kherson.

Oleh karena itu, pasukan Ukraina saat ini memfokuskan target serangan mereka pada jembatan, depot amunisi, dan jalur kereta dengan frekuensi yang semakin meningkat di wilayah selatan, termasuk menargetkan jalur kereta penting yang strategis yang menghubungkan Kherson ke Crimea yang diduduki Russia.ST/AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top