Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Konflik di Ukraina I Menlu Lavrov: Russia Siap Tukar Tawanan dengan AS

Zelenskyy Kecam Amnesty

Foto : AFP/Bulent KILIC

Serbuan Berlanjut I Seorang lansia berupaya melewati barikade antitank yang dipasang dekat sebuah pasar di Kota Bakhmut, Ukraina timur pada Kamis (4/8). Hingga saat ini, serbuan Russia ke Ukraina telah berlangsung selama 5 setengah bulan lamanya.

A   A   A   Pengaturan Font

KYIV - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, mengecam Amnesty International setelah menuduh pasukannya melanggar hukum internasional dan membahayakan warga sipil dalam pertahanan mereka melawan invasi Russia.

Dalam sebuah laporan pada Kamis (4/8), Amnesty International mencatat insiden di 19 kota besar dan kecil di mana pasukan Ukraina tampaknya telah membahayakan warga sipil dengan mendirikan pangkalan di daerah pemukiman, dan hal dibantah Zelenskyy karena pernyataan kelompok hak asasi itu disamakan dengan menyalahkan korban serta memberi gambaran kesetaraan palsu antara tindakan pasukan invasi Russia dan Ukraina yang mempertahankan tanah air mereka.

"Amnesty International telah berupaya untuk memberikan amnesti (kepada) negara teroris dan mengalihkan tanggung jawab dari pihak penyerang kepada korban," kata Zelenskyy dalam pidatonya pada Kamis malam.

"Tidak ada kondisi, bahkan secara hipotesis, di mana setiap serangan Russia di Ukraina dapat dibenarkan. Agresi terhadap negara kami tidak beralasan, invasif dan teror. Jika seseorang membuat laporan di mana korban dan penyerang dianggap setara dalam beberapa hal, maka ini tidak dapat ditoleransi," imbuh dia.

Setelah penyelidikan empat bulan, Amnesty International mengatakan bahwa mereka telah menemukan bahwa militer Ukraina telah mendirikan pangkalan di sekolah dan rumah sakit, dan melancarkan serangan dari daerah berpenduduk. Oleh karena itu Amnesty International menyatakan bahwa taktik tersebut melanggar hukum humaniter internasional.

Kelompok itu mencatat, bagaimanapun juga bahwa taktik tersebut sama sekali tidak membenarkan serangan membabi buta Russia yang sebelumnya dilaporkan sengaja telah menyerang target penduduk sipil.

Tapi Amnesty International mencatat insiden ketika pasukan Ukraina tampaknya telah membuat warga sipil terancam bahaya di 19 kota dan desa di wilayah Kharkiv, Donbas dan Mykolaiv.

Pemerintah Ukraina menolak keras laporan itu. Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, mencap tuduhan Amnesty International itu tidak adil.

"Perilaku Amnesty International ini bukan tentang menemukan dan melaporkan kebenaran kepada dunia, ini tentang menciptakan kesetaraan yang salah antara pelaku dan korban, antara negara yang menghancurkan ratusan dan ribuan warga sipil, kota, wilayah, dan sebuah negara yang mati-matian membela diri," kata dia.

Kecaman juga dilontarkan oleh ajudan utama presiden yaitu Mykhailo Podolyak lewat media sosial. "Satu-satunya hal yang menjadi ancaman bagi Ukraina adalah tentara algojo dan pemerkosa (Russia) datang ke (Ukraina) untuk melakukan genosida," cuit Podolyak.

Pertukaran Tawanan

Sementara itu Russia pada Jumat (5/8) mengatakan bahwa pihaknya siap untuk membahas pertukaran tahanan dengan Amerika Serikat (AS). Pernyataan Russia itu diajukan sehari setelah vonis penjara diajukan kepada bintang bola basket WNBA AS, Brittney Griner, karena memiliki dan menyelundupkan narkotika.

Sebelumnya Gedung Putih telah mendesak Russia agar mau menerima tawaran kesepakatan untuk pembebasan Griner dan mantan Marinir AS, Paul Whelan, yang dijatuhi hukuman 16 tahun penjara atas tuduhan spionase.

Menteri Luar Negeri Russia, Sergei Lavrov, pada Jumat mengatakan Moskwa bersedia untuk membahas masalah tersebut. "Kami siap untuk membahas masalah ini, tetapi hanya dalam kerangka saluran (komunikasi) khusus antara Presiden Putin dan Biden," kata Lavrov dalam konferensi pers di Kamboja.

Russia dan AS sebelumnya telah melakukan sekali pertukaran tahanan sejak dimulainya serangan Moskwa ke Ukraina. Pada April lalu, Washington DC menukar mantan Marinir AS, Trevor Reed, dengan terpidana penyelundup narkoba Konstantin Yaroshenko. AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top