Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Konflik di Ukraina I Menhan Russia Kunjungan Zona Perang di Ukraina

Zelenskyy Ingin Agar Perang Berakhir Sebelum Musim Dingin

Foto : AFP/SERGEY BOBOK

Serang Kharkiv I Seorang perempuan berdiri pada sebuah lubang yang ada di halaman sekolah di Kota Kharkiv, Ukraina, yang disebabkan oleh ledakan misil pada Senin (27/6). Pejabat di Kharkiv pada Senin melaporkan selama 24 jam kotanya terus menerus dibombardir oleh pasukan Russia.

A   A   A   Pengaturan Font

KASTIL ELMAU - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, pada Senin (27/6) mendesak negara-negara kekuatan dunia untuk melakukan yang terbaik dalam membantu mengakhiri invasi Russia pada akhir tahun ini. Seruan Zelenskyy itu dilontarkan ketika para pemimpin G7 merencanakan sanksi baru dan berjanji untuk mendukung Ukraina selama diperlukan.

"Sekutu harus terus menekan dan mengintensifkan sanksi terhadap Moskwa, termasuk dengan memberlakukan batas harga minyak untuk membatasi pendapatan energi Russia," ucap Zelenskyy.

Dalam pernyataannya yang disampaikan lewat tautan video konferensi, Zelenskyy juga menerangkan bahwa diakhirinya perang sebelum musim dingin tiba amat penting sebab dalam kondisi dingin akan mempersulit pasukannya untuk bertahan melawan pasukan Russia.

Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, dan rekan-rekannya dari negara-negara kaya G7, saat ini tengah bertemu selama tiga hari di Pegunungan Alpen Bavaria, dan mereka berjanji untuk memperketat tekanan ekonomi terhadap Moskwa sebagai tanggapan atas invasi ke Ukraina pada 24 Februari lalu.

Mereka juga menunjukkan persatuan atas Ukraina, bahkan ketika dampak perang meningkat dengan melonjaknya harga energi dan pangan yang mendorong inflasi global.

"Kami akan terus memberikan dukungan keuangan, kemanusiaan, militer dan diplomatik dan mendukung Ukraina selama yang diperlukan," demikian pernyataan G7.

Menanggapi seruan agar perang segera diakhiri, Kanselir Jerman yang jadi tuan rumah pertemuan G7, Olaf Scholz, telah mengisyaratkan kesiapan G7 untuk berbuat lebih banyak. "Kami akan terus meningkatkan tekanan pada (Presiden Vladimir) Putin. Perang ini harus diakhiri," ucap Kanselir Scholz.

KTT G7 yang diikuti oleh para pemimpin dari AS, Jerman, Inggris, Prancis, Italia, Jepang dan Kanada itu, akan berakhir pada Selasa (28/6) ini. Setelah KTT G7 akan ada pertemuan negara-negara NATO di Spanyol, di mana konflik Ukraina diperkirakan akan kembali mendominasi agenda dari pertemuan itu.

Sementara itu Washington DC dilaporkan berencana untuk mengirim misil antipesawat canggih ke Ukraina, kata seorang narasumber yang mengetahui perihal tersebut. Rencana AS ini diutarakan karena Presiden Ukraina telah lama meminta sekutu untuk memasok persenjataan yang lebih kuat dalam menghadapi serangan Russia.

"Pengumuman (pengiriman misil antipesawat canggih ke Ukraina) kemungkinan disampaikan pekan ini," kata narasumber itu.

Kunjungan Shoigu

Sementara itu dari medan pertempuran dilaporkan bahwa pasukan Russia telah melakukan pemboman di wilayah timur laut Kharkiv selama 24 jam terakhir, kata seorang pejabat setempat pada Senin.

Serangan bom Russia juga berlanjut di dan sekitar kota timur Lysychansk, setelah pasukan Russia pada akhir pekan lalu mengambil kendali Kota Severodonetsk. Jika pasukan Russia berhasil merebut Lysychansk, maka Moskwa akan mendapatkan kendali atas seluruh wilayah Lugansk di Donbas.

Sebelumnya pada Minggu (26/6), Moskwa melaporkan bahwa Menteri Pertahanan Russia, Sergei Shoigu, telah melakukan kunjungan pertamanya ke zona pertempuran di Ukraina untuk memeriksa pasukan militer yang terlibat dalam "operasi militer khusus" di negara tetangganya itu.

"Selama pemeriksaan titik komando pasukan Russia, Menhan Shoigu mendengar laporan para komandan tentang situasi saat ini dan langkah Angkatan Bersenjata Russia," demikian pernyataan dari Kementerian Pertahanan Russia.AFP/Anadolu/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top