Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Yogyakarta Pastikan Kesiapan Protokol Kesehatan di Sekolah

Foto : ANTARA/Aji Styawan

Ilustrasi - Siswa memeriksa suhu tubuhnya sebelum mengikuti Uji Coba (Try Out) Ujian Sekolah kelas 9 di SMP N 5 Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Rabu (17/3/2021).

A   A   A   Pengaturan Font

Yogyakarta - Pemerintah Kota Yogyakarta memastikan sudah memiliki protokol kesehatan yang dibutuhkan untuk membuka sekolah guna penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar tata muka secara bertahap di tengahpandemi COVID-19.

"Sudah ada buku saku kegiatan belajar mengajar transisional di masa pandemi COVID-19. Buku ini akan menjadi pedoman sekolah," kata Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti di Yogyakarta, Minggu.

Dia menjelaskan kesiapan sekolah untuk menyelenggarakan pembelajaran tatap muka secara bertahap tersebut juga didukung dengan rencana pelaksanaan vaksinasi massal yang akan menyasar kepada guru dan tenaga kependidikan di Kota Yogyakarta mulai Senin (22/3) hingga Sabtu (27/3).

Pemerintah Kota Yogyakarta mencatat akan ada lebih dari 5.900 guru dan tenaga kependidikan dari jenjang pendidikan anak usia dini hingga SMP yang menjadi sasaran program vaksinasi massal.

"Tidak akan ada uji coba pelaksanaan kegiatan belajar mengajar tatap di masa pandemi. Saya yakin, tidak ada orang tua yang ingin anaknya menjadi bagian dari uji coba kegiatan belajar mengajar tatap muka," kata Haryadi.

Hanya saja, lanjut dia, kegiatan belajar mengajar secara langsung di masa pandemi akan berbeda dengan kegiatan belajar mengajar sebelumnya, salah satunya dilakukan pembatasan jumlah siswa dan pengaturan jam pembelajaran.

"Kapasitas kelas akan dikurangi. Paling tidak 50 persen untuk memastikan protokol jaga jarak. Satu meja yang dulunya dipakai dua anak, nantinya hanya akan dipakai satu anak," katanya.

Agar seluruh siswa tetap memperoleh hak pembelajaran, lanjut dia, maka perlu diatur jam masuk sekolah.

"Kami pun tetap akan menghargai keputusan orang tua apabila belum mengizinkan anaknya untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar secara langsung di sekolah," katanya.

Meski pemerintah pusat mengisyaratkan untuk mulai menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar tatap muka mulai Juni,Haryadi berharap kegiatan sekolah sudah bisa dilakukan lebih awal.

"Kalau saya pribadi berharap usai Lebaran bisa dimulai jika memungkinkan," katanya yang menyebut akan membuka kegiatan belajar mengajar tatap muka untuk jenjang SD dan SMP sekaligus.

Sebelumnya, Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan salah satu syarat untuk menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar tatap muka apabila seluruh guru dan tenaga kependidikan di sekolah sudah memperoleh vaksin COVID-19 dosis lengkap.

"Kegiatan vaksinasi pada awal pekan ini yang menyasar untuk aparatur sipil negara termasuk guru dijadwalkan selesai pada awal April. Seluruh sasaran sudah menerima vaksin dosis lengkap," katanya.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top