Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

YLKI Nilai Pengawasan di Pelabuan masih Lemah

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi, menilai pengawasan di pelabuhan sampai saat ini masih lemah dan banyak pungutan liar (pungli). "Maka, yang paling penting dalam hal ini, adalah pengawasan," ujar Ketua YLKI, Tulus Abadi, di Jakarta, Senin (1/6).

Dari sisi infrastruktur, yang paling penting sekarang adanya xray (sinar-X), seperti di bandara. Bagaimana kalau ada serangan teroris dan narkoba, siapa yang mengontrol, padahal di laut. "Xray ini harus disediakan regulator sebagai infrastruktur," ujar dia.

Belum ada kebijakan ini. Untuk xray, misalnya, operator setuju seperti PT ASDP Indonesia Ferry. Tapi mereka yang tidak sanggup karena harganya mahal dan harusnya memang menjadi tanggung jawab regulator, khususnya untuk pelabuhan besar, seperti Tanjung Priok, Tanjung Emas, Tanjung perak, dan lain-lain.

Tulus mencontohkan di Tiongkok untuk memasuki stasiun KA harus dicek dengan xray.

Selain itu, infrastruktur untuk penanganan bagasi penumpang juga masih buruk dan harus ditata. Jika di bandar udara, bagasi penumpang didaftarkan, ditimbang dan dimasukkan ke dalam pesawat dengan ban berjalan dan petugas khusus, sementara di pelabuhan barang bawaan masih ditenteng oleh penumpang atau porter.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Peri Irawan, Antara

Komentar

Komentar
()

Top