Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Prospek Pasar - Lakukan “Buy on Weakness” untuk Tenor di Atas 10 Tahun

"Yield" Global 2018 Diprediksi Naik

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pasar surat utang masih memiliki prospek menarik pada 2018 di tengah tantangan tren kenaikan suku bunga acuan dunia. Imbal hasil (yield) surat utang global pada tahun depan diperkirakan akan mengalami kenaikan seiring dengan normalisasi kebijakan moneter beberapa bank sentral, di antaranya bank sentral Amerika, The Fed, bank sentral Eropa, ECB, bank sentral Inggris, BOE, maupun bank sentral Jepang, BOJ.

Kenaikan imbal hasil surat utang global tersebut akan turut mempengaruhi pergerakan imbal hasil surat utang negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. "Kami melihat masih terdapat peluang pasar surat utang di dalam negeri pada 2018 sehingga memberikan kinerja positif bagi investor.

Kondisi tersebut didukung oleh terkendalinya laju inflasi yang akan dikuti oleh masih dipertahankannya tingkat suku bunga acuan oleh Bank Indonesia pada level 4,25 persen," jelas Fixed Income Analyst MNC Sekuritas, I Made Adi Saputra saat market outlook jelang akhir tahun yang digelar MNC Sekuritas dan Asosiasi Dana Pensiun Bank Pembangunan Daerah Seluruh Indonesia (Asdapen BPD SI) di Jakarta, Kamis (9/11).

Selain itu, pasokan Surat Utang Negara (SUN) yang masih terjaga seiring dengan defisit APBN 2018 yang diperkirakan sebesar 2,19 persen akan menjadi katalis positif bagi pasar surat utang di dalam negeri. Stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika akan menjadi kunci utama bagi kinerja pasar surat utang di dalam negeri serta bagaimana pemerintah mampu mencapai kinerja ekonomi sebagaimana yang diasumsikan dalam APBN 2018.

Made menilai, estimasi moderat terhadap tingkat imbal hasil SUN pada akhir 2018 untuk seri acuan 5 tahun, 10 tahun, 15 tahun dan 20 tahun adalah sebesar 5,87 persen, 6,34 persen, 6,71 persen dan 7,00 persen. Adapun rekomendasi strategi investasi di instrumen surat utang pada 2018 adalah strategi trading dengan pilihan pada tenor 3, 5, 7, dan 10 tahun serta strategi buy on weakness untuk tenor di atas 10 tahun.

Pasar Saham

Sementara itu, Head of Institutional Research MNC Sekuritas, Thendra Crisnanda, memaparkan kondisi ekonomi Indonesia berada di persimpangan dengan pengaruh faktor dari luar maupun dari dalam negeri. Dari luar negeri, krisis geopolitik antara Korea Utara dan Amerika Serikat akan berdampak pada kenaikan harga minyak.

Selain itu, pergantian gubernur bank sentral, baik di Amerika, Eropa, Jepang, maupun Tiongkok akan memengaruhi arah kebijakan suku bunga dan stimulus moneter di tahun 2018. Thendra menambahkan faktor dari dalam negeri yang patut dicermati investor adalah pola net flow asing di Bursa Efek Indonesia sejak pertengahan tahun 2017 hingga saat ini.

Menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2019, faktor politik juga diprediksi akan mempengaruhi market berdasarkan pola yang terjadi pada IHSG jelang Pemilu tahun 2009 dan tahun 2014 lalu. "Investasi pada instrumen pasar modal oleh pelaku Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) di Indonesia, seperti asuransi, reasuransi, BPJS, Dana Pensiun pun akan mengambil peranan dalam pergerakan IHSG tahun 2018 mendatang," papar Thendra.

Thendra mengestimasi IHSG akan bertumbuh dengan target di level 6.127 hingga periode semester pertama 2018. Peningkatan IHSG saat ini dinilai relatif terbatas sehingga berpotensi mengalami tekanan profit taking ke depan. Thendra pun merekomendasikan untuk melakukan strategi sell on strength secara bertahap untuk saat ini dan agresif ketika IHSG menembus di atas level 6.100.

Beberapa sektor pilihan di 2018 seperti perbankan, telekomunikasi, dan tambang batu bara yang dinilai masih prospektif dengan rekomendasi overweight. Sektor lainnya yang masih dinilai neutral antara lain sekor konsumsi, metal, perkebunan, otomotif, konstruksi, semen, dan properti.

Direktur Utama MNC Sekuritas, Susy Meilina, mengatakan melalui acara tersebut para pengurus dan dewan pengawas Asdapen BPD SI memperoleh informasi menyeluruh dan mendalam tentang prediksi ekonomi pada tahun 2018 mendatang, baik secara makroekonomi, maupun spesifik pada pasar saham dan pasar surat utang. "Ini merupakan tahun kedua MNC Sekuritas digandeng oleh ASDAPEN BPD SI," ungkap dia.

Baca Juga :
Progres Proyek

yni/AR-2

Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top