Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Senin, 24 Jun 2019, 01:00 WIB

Yesus Membebaskan Manusia dengan Darah-Nya

Foto:

Judul : Pertemuan yangTerlupakan
Penulis : Pdt Abraham Park
Penerbit : Yayasan Damai Sejahtera Utama
Cetakan : 2018
Tebal : 473 halaman
ISBN : 978-602-74705-8-3

Dalam Alkitab dinyatakan manusia diciptakan menurut gambar Allah. Manusia secara langsung bergaul dengan-Nya, sehingga memperoleh hidup kekal. Tetapi, statusnya telah menjadi makhluk yang tidak bisa mengelak dari kematian karena pelanggaran Adam. Manusia menjadi berada di bawah kuasa iblis.

Penebusan Yesus Kristus untuk menyelamatkan manusia. Secara definitif, penebusan adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk menyelamatkan seseorang dengan membayar suatu harga. Penebusan adalah pemulihan hak kepemilikan kebebasan dari penindasan dengan membayar suatu harga yang layak.

Yesus Kristus telah membayar suatu harga bagi semua orang berdosa, sehingga dapat diselamatkan dan menjadi anak-anak Allah dalam Kristus. Predestinasi ini merupakan takdir mutlak yang telah ditetapkan sebelum penciptaan. Harga yang dibayarkan adalah darah Yesus Kristus. Harga untuk menebus manusia dari dosa dan maut adalah darah Yesus yang berharga. Manusia telah ditebus bukan dengan emas atau perak, tetapi oleh darah-Nya yang mahal (hlm 20).

Orang yang telah ditebus menjadi milik Yesus karena Yesus telah membelinya dengan memberikan darah-Nya yang berharga sebagai bayarannya. Oleh karena itu, fokus dari penyelenggaraan dalam sejarah penebusan adalah penyelamatan umat manusia. Dia telah jatuh ke dalam dosa dan Yesus berdiri di pusat pekerjaan tersebut. Dia adalah satu-satunya penyelamat sejati untuk pilihan-Nya.

Sayangnya, tidak semua orang menyadari arti penting peristiwa penebusan tersebut. Salah satunya Petrus. Dalam Matius 16:22 dikabarkan, dia berkata kepada Yesus, "Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau." Pada waktu itu, sambil menatap ke Petrus, Yesus menegurnya dengan tegas, "Enyahlah iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku. Sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia" (hlm 25).

Selama 33 tahun hidup-Nya, sejak lahir ke dunia ini dengan mengenakan tubuh manusia, merupakan penderitaan berkelanjutan yang melelahkan karena Dia harus berjalan dengan memikul segala dosa manusia. Puncak penderitaan-Nya adalah pekerjaan penebusan di atas kayu salib. Di minggu terakhir dari 33 tahun kehidupan-Nya yang pendek, semua kekuatan jahat menggabungkan tenaga untuk menyerang-Nya.

Dia dianiaya dan disiksa melampaui tenaga-Nya. Di puncak penderitaan, Dia minta ketiga murid berdoa dengan berjaga-jaga bersama-Nya. Akan tetapi, tiga murid ini letih dan tertidur sehingga Yesus berdoa seorang diri. Dia merebahkan diri ke tanah, berlutut, bersujud dengan air mata dan suara tangisan lantang hingga menggema ke seluruh Taman Getsemani.

Walaupun dipaku pada kayu salib dengan kejam dan mengenaskan di bukit Golgota, Dia tetap mendoakan pengampunan bagi orang-orang yang sedang memakukan paku yang menembus tubuh-Nya dan melontarkan kata-kata sindiran. Tindakan Yesus yang demikian adalah inti ajaran-Nya sehari-hari.

Dalam Matius 5: 44, dengan tegas Yesus berpesan, "Tetapi aku berkata kepadamu: Kasihanilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu." Yesus mengajarkan murid-murid-Nya untuk mengampuni saudara yang berbuat dosa.

Karena jasa darah yang telah dicurahkan Yesus, manusia yang dulu jauh sudah menjadi dekat kepada Allah. Manusia yang dulu berstatus budak yang terikat oleh maut sepanjang hidupnya kini "hidup kekal" oleh karena karunia penebusan. Diresensi Yudi Prayitno, Alumnus Wearnes Education Centre, Malang

Penulis: Arip, CS Koran Jakarta, Dika, Dimas Prasetyo, Dio, Fathrun, Gembong, Hamdan Maulana, Hayyitita, HRD, Ichsan Audit, Ikn, Josephine, Kelly, Khoirunnisa, Koran Jakarta, Leni, Lukman, Mahaga, Monic, Nikko Fe, Opik, Rabiatul Adawiyah, Rizky, Rohmad, Sujar, Tedy, User_test_2, Wahyu Winoto, Wawan, Zaky

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.