Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Aksi Korporasi - Xiaomi Kian Berupaya Menyaingi Apple Inc

Xiaomi Sasar Investor Tiongkok Daratan

Foto : AFP/FRED DUFOUR

PRODUK PRODUK XIAOMI - Pengunjung memperhatikan telepon seluler pintar (smartphone) Xiaomi di sebuah gerai di Beijing, beberapa waktu lalu. Xiaomi akan melakukan IPO di bursa Hong Kong dalam waktu dekat dengan target mengumpulkan dana sebesar 10 miliar dolar AS sehingga menjadi yang terbesar sejak Alibaba melakukannya pada tahun 2014.

A   A   A   Pengaturan Font

BEIJING - Perusahaan ponsel pintar (smartphone) terkemuka asal Tiongkok, Xiaomi Corporation, menargetkan untuk mengincar setengah dari 10 miliar dollar AS (sekitar 139 triliun rupiah) dana segar hasil penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) berasal dari investor Tiongkok.

Seorang sumber menyatakan Xiaomi akan mencari sekitar lima miliar dollar AS lewat penjualan Chinese Depository Receipts (CDRs) dan sisanya akan dikumpulkan dari penjualan saham di Bursa Efek Hong Kong. "Pembagian ini tergantung dari permintaan di kedua pasar dan mungkin dapat berubah sebelum IPO.

Perusahaan juga menargetkan nilai sekitar 75 miliar dollar AS kendati angka tersebut bisa berubah," kata sumber tersebut seperti dikutip sejumlah media, Selasa (12/6). Aksi korporasi Xiaomi dilakukan seiring upaya Tiongkok untuk menarik lebih banyak raksasa teknologi agar mau mendaftar di bursa lewat CDRs, yang mengizinkan saham diperdagangkan di bursa domestik.

Menjual lebih banyak ekuitas kepada investor lokal akan membuat Xiaomi sejalan dengan tujuan kebijakan Beijing dan dapat membantunya mendapatkan nilai tinggi. "Memberikan investor daratan lebih banyak akses ke saham Xiaomi otomatis akan membantu perusahaan melambungkan nilainya," kata analis di Counterpoint, James Yan.

Menurut Yan, ekosistem Xiaomi sepenuhnya dibangun di Tiongkok. Seluruh perusahaan mitra Xiaomi, mulai dari perakit drone hinga vacuum cleaner, ada di Negeri Tirai Bambu. Oleh karena itu, Yan menilai seluruh perusahaan kini menilai Tiongkok daratan merupakan pasar yang penting dan begitu juga Xiaomi. Xiaomi akan melakukan IPO di bursa Hong Kong dalam waktu dekat.

Disebut-sebut, nilai IPO Xiaomi akan menjadi terbesar sejak Alibaba melakukannya pada 2014, yakni akan mengumpulkan dana sebesar 10 miliar dolar AS. Dana tersebut akan digunakan Xiaomi untuk ekspansi usaha global, seperti ke Asia Tenggara, Eropa, dan Russia. Namun, Xiaomi diketahui juga mengincar Amerika Serikat.

Berdasarkan data International Data Corporation (IDC), Xiaomi menduduki peringkat keempat berdasarkan pengiriman smartphone secara global. Saat ini, Tiongkok masih menjadi pasar utama Xiaomi dengan kotribusi sebesar 72 persen, sedangkan secara global, Xiaomi beroperasi di 74 negara.

Pengelola IPO seperti JPMorgan, Morgan Stanley, dan CLSA menempatkan nilai Xiaomi di rentang 65 miliar dollar AS hingga 100 miliar dollar AS, sesuai dengan mentrik yang digunakan. Wakil Direktur Xiaomi, Wang Xiang, telah berulang kali menyatakan bahwa Xiaomi berencana menjual ponsel pintarnya hingga ke AS dan menyaingi Apple Inc.

Prospektus Pertama

Perlu diketahui, sebagai langkah awal untuk IPO, Xiaomi pada Senin (10/6) menerbitkan prospektus pertama untuk CDRs di Shanghai. Disebutkan di prospektus, penjualan saham akan digunakan untuk mengekspansikan perusahaan hingga keluar Tiongkok dan mendanai pengembangan perangkat dan layanan media.

"Pada 2018, perusahaan berencana untuk masuk atau mengonsolidasikan posisi di pasar Asia Tenggara dan Eropa," tulis Xiaomi. Selain itu, Xiaomi berencana untuk menggunakan sekitar 40 persen dana hasil penjualan tersebut hasil untuk memperbesar pangsa pasar globalnya. Xiaomi melaporkan kerugian bersih tujuh miliar yuan (1,1 miliar dollar AS) dan mencatat pendapatan 34,4 miliar yuan pada kuartal pertama tahun ini.

Perusahaan yang berbasis di Beijing mencatat pertumbuhan dari penjualan perangkat rumah pintar yang serta layanan internet dari keseluruhan pendapatan pada kuartal pertama sekitar 31,8 persen dari pendapatan Xiaomi pada tiga bulan pertama 2018 berasal dari produk seperti pembersih udara dan skuter serta layanan online seperti aplikasi seluler.

Kedua segmen tersebut berkontribusi 29 persen dari pendapatan di tahun 2017. Porsi bisnis terbesarnya, smartphone yang nyaris tidak menghasilkan laba, turun menjadi 67,5 persen pendapatan dari tahun 2017 yang mencapai lebih dari 70 persen.

Xiaomi bertahan setelah melewati masa krisis di tahun 2016 dan kembali mencatat pertumbuhan pada tahun 2017 dengan membenahi model penjualan dan berkembang di India hingga mampu menyaingi Samsung Electronics Co sebagai vendor terbesar.

AFP/SB/AR-2

Penulis : AFP, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top