Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
KTT Jalur Sutera Baru

Xi Jinping Tekankan Isu Transparansi

Foto : AFP/JASON LEE

FOTO BERSAMA l Presiden Tiongkok, Xi Jinping (tengah kiri depan) dan Ibu Negara Peng Liyuan (tengah kanan depan), berfoto bersama dengan para pemimpin negara dunia saat mereka hendak menghadiri KTT Jalur Sutera Baru di Balairung Rakyat di Beijing, Jumat (26/4).

A   A   A   Pengaturan Font

BEIJING - Presiden Tiongkok, Xi Jinping, mengatakan bahwa inisiatif Jalur Sutera Baru akan fokus terhadap transparansi dan pemerintahan yang bersih. Hal itu disampaikan Presiden Xi saat pidato pembukaan pertemuan tingkat tinggi (KTT) Jalur Sutera Baru di Beijing pada Jumat (26/4) yang dihadiri oleh 37 pemimpin dan wakil pemimpin negara di dunia.

"Rencana pembangunan infrastruktur dan perdagangan akbar ini harus bisa menghasilkan pertumbuhan berkualitas tinggi bagi siapapun," kata Presiden Xi.

Jalur Sutera Baru merupakan inisiatif Tiongkok paling ambisius yang ingin menghubungkan Asia, Eropa, dan kawasan lainnya melalui pembangunan jalur megaproyek infrastruktur dengan biaya amat mahal.

Sejauh ini belum diketahui berapa besar keseluruhan biaya yang digelontorkan bagi pembangunan megaproyek raksasa ini. Sejumlah pengamat independen memperkirakan megaproyek ini akan menguras triliunan dollar AS.

Presiden Xi menggagas inisiatif Jalur Sutera Baru pada 2013. Menurut perusahaan data keuangan Refinitiv, total nilai pembiayaan megaproyek yang mencakup kawasan Asia, Eropa, Afrika, Oseania, dan Amerika Selatan ini, diperkirakan bisa menembus 3,67 triliun dollar AS.

Tepis Kekhawatiran

Terkait pembangunan Jalur Sutera Baru ini, Beijing telah berulang kali menegaskan tak akan menjebak siapapun dalam perangkap utang, dan melalui KTT yang digelar selama tiga hari ini akan dilakukan pengkajian ulang kebijakan untuk memastikan kekhawatiran-kekhawatiran yang dilontarkan banyak pihak tak akan terjadi.

"Semua akan dilaksanakan secara tranparan dan kami tak akan mentoleransi terjadinya korupsi," tegas Xi. "Pembangunan berkualitas tinggi, berkelanjutan, tanpa risiko, anggaran yang masuk akal, dan infrastruktur inklusif, akan membantu negara-negara agar bisa mengerahkan sumber daya secara seutuhnya," imbuh Presiden Tiongkok itu.

Saat digelar KTT Jalur Sutera Baru pertama pada 2017, Presiden Xi dan pihak bank Tiongkok mengatakan siap untuk memberikan pinjaman sebesar 56,43 miliar dollar AS untuk menyokong kerja sama Jalur Sutera Baru. Namun dalam KTT kali ini, Xi sama sekali menyinggung soal pinjaman utang itu.

Dalam pidatonya, Xi membantah kritik atas inisiatif ini yang disebut-sebut sebagai diplomasi perangkap utang dimana pinjaman miliaran dollar AS sengaja diberikan sehingga negara-negara tak akan mampu membayarnya dan dengan mudah Tiongkok akan mempengaruhi negara yang memiliki utang itu.

Kekhawatiran itu sempat dikemukakan direktur International Monetary Fund, Christine Lagarde. "Sejarah telah memberi pelajaran bagi kita, jika kita tak mampu mengelola secara baik, investasi infrastruktur bisa mengarah pada peningkatan utang. Agar inisiatif Jalur Sutera Baru ini sukses, maka harus dibatasi berdasarkan kebutuhan saja dan mengarah pada jalur keberlanjutan di segala aspek," pungkas Lagarde. SB/AlJazeera/SCMP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top