Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Terobosan Medis

Xenotransplantasi Berisiko Menularkan Penyakit Zoonosis

Foto : AFP/ Roslan RAHMAN
A   A   A   Pengaturan Font

Rintangan terbesar yang ingin diatasi oleh pengeditan gen adalah risiko penularan penyakit zoonosis dari babi ke kera. Genom babi mengandung 40 hingga 70 salinan DNA dari retrovirus endogen babi (PERV) yang tidak berbahaya bagi babi modern, tetapi dapat diaktifkan kembali pada manusia.

Rintangan terbesar yang ingin diatasi oleh pengeditan gen adalah risiko penularan penyakit zoonosis dari babi ke kera. Genom babi mengandung 40 hingga 70 salinan DNA dari retrovirus endogen babi (PERV) yang tidak berbahaya bagi babi modern, tetapi dapat diaktifkan kembali pada manusia.

Pada akhir tahun 1990-an, kekhawatiran terhadap virus yang menginfeksi penerima transplantasi ini mendorong seruan untuk moratorium xenotransplantasi. Namun pada akhirnya Food and Drug Administration (FDA) mengizinkan penelitian untuk dilanjutkan.

Gen-gen virus ini sulit untuk diatasi karena jumlahnya sangat banyak di luar kemampuan yang dapat dinonaktifkan oleh teknik penyuntingan gen tradisional dalam jangka waktu yang praktis. Namun pada 2000-an, bidang ilmiah mendapatkan sekutu baru, perangkat pengeditan gen pemenang anugerah Nobel yaitu CRISPR-Cas9.

Wakil Presiden Senior Bidang Inovasi eGenesis Wenning Qin, mengatakan sekarang para ilmuwan dapat melakukan lebih banyak pengeditan pada genom sekaligus dengan lebih akurat. Sebelumnya diperkirakan jika mengandalkan teknik pra-CRISPR untuk menonaktifkan semua fragmen virus dalam genom babi Yucatán, maka akan membutuhkan waktu lebih dari 50 tahun untuk menyelesaikannya. Sedangkan dengan CRISPR hanya membutuhkan waktu beberapa bulan saja.

Data pengeditan tersebut akan digunakan oleh eGenesis untuk mengajukan persetujuan peraturan untuk menjalankan uji klinis fase I, yang diharapkan dapat dimulai oleh perusahaan pada 2025.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top