Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Wow! Amerika Serikat Gelontorkan Dana US$100 Miliar untuk Kembangkan Senjata Mengerikan Ini, Buat Apa Ya?

Foto : istimewa

Rudal AS

A   A   A   Pengaturan Font

Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) memperkenalkan salah satu senjata nuklir terbarunya. Tak main-main, AS menggelontorkan dana hingga US$100 miliar demi proyek pengembangan senjata tersebut.

AS menginvestasikan hampir US$100 miliar demi mempersenjatai diri dengan rudal balistik nuklir antarbenua LGM-35A Sentinel. AS bertujuan untuk menambah kekuatan militer yang dimiliki Negeri Paman Sam tersebut.

Dilansir dari BulgarianMilitary.com, USAF memberikan kontrak senilai US$13,3 miliar kepada perusahaan pertahanan Amerika Northrop Grumman untuk mendukung programnya mengembangkan GBSD pada September 2020. Tahun lalu, Northrop Grumman juga memberikan kontrak kepada HDT Global untuk mendukung program GBSD USAF.

Senjata nuklir tersebut merupakan Ground-Based Strategic Deterrent (GBSD) yang baru, bernama LGM-35A Sentinel. Rudal balistik antarbenua (ICBM) tersebut disebut mampu membawa hulu ledak nuklir setara 300 kiloton TNT.

"Sentinel adalah ICBM generasi berikutnya yang kami butuhkan. Sistem ini akan menjadi pencegah yang sangat tangguh dan mampu membawa stabilitas global bagi kami dan sekutu selama beberapa dekade mendatang," kata Komandan Komando Serangan Global Angkatan Udara Amerika Serikat, Jenderal Anthony Cotton, dikutip dari laman Air Force (af.mil), Senin (11/4).

Sekretaris Angkatan Udara AS Frank Kendall juga telah menyetujui penunjukkan senjata nuklir tersebut. Sebab, sistem persenjataan nuklir telah menjadi bagian dari sistem keamanan AS selama beberapa dekade.

"Selama ini, Departemen Angkatan Udara terus berjaga-jaga, selalu waspada dan siap," ucap Kendall.

LGM-35A Senitinel merupakan sistem peluncuran, penerbangan, dan infrastruktur terintegrasi yang dilengkapi dengan fungsi komando dan kontrol terbaru. Senjata tersebut direncanakan beroperasi hingga tahun 2070-an.

Kendall menjelaskan, LGM-35A Sentinel akan memberikan kontinuitas dalam pencegahan strategis sekaligus hemat biaya. Ini akan menggantikan armada ICBM berbasis darat USAF yang terdiri dari LGM-30G Minuteman III. Adapun, LGM-30G yang menua telah beroperasi sejak tahun 1970-an.

Pangkalan rudal USAF, termasuk Wyoming, F.E. Warren, Montana, Minot dan Malmstrom, akan menampung LGM-35A baru. Sistem Minuteman III dan Sentinel akan memenuhi standar keselamatan nuklir menggunakan infrastruktur yang tersedia di pangkalan USAF selama masa transisi.

Saat ini, rudal balistik LGM-35A Sentinel disebut akan dikirim ke target yang ditentukan dengan dua cara. Pertama diluncurkan melalui udara, sementara yang kedua diluncurkan dari silo rudal berbasis darat. Adapun rudal tersebut kemungkinan ditenagai oleh mesin roket berbahan bakar padat tiga tahap.

Sedangkan, sistem navigasi rudal tersebut akan dibangun melalui GPS dan sistem navigasi astro-inersia. Sehingga, selain penentuan posisi dan penargetan satelit, rudal tersebut akan menerima akselerometer dan giroskop.

Dengan begitu, memungkinan rudal mengukur setiap bidang dan arah, kecepatan, pada penghitungan jarak yang tepat ke target, dan konversi jarak dan arah, jarak dan azimuth ke tujuan.

Sebagai informasi, pengujian Ground Based Strategic Deterrent (GBSD) akan dilakukan di Pangkalan Angkatan Udara Hill, Utah, dan di Pangkalan Angkatan Luar Angkasa Vandenberg (VSFB), California.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Rivaldi Dani Rahmadi

Komentar

Komentar
()

Top