Nasional Luar Negeri Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona Genvoice Kupas Splash Wisata Perspektif Edisi Weekend Foto Video Infografis

WNI di Jepang Rayakan Natal Bersama Setelah Dua Tahun Pandemi

Foto : ANTARA/ Juwita Trisna Rahayu

WNI umat Kristiani rayakan Natal di Balai Indonesia Seklah Republik Indonesia Tokyo, Sabtu (10/12).

A   A   A   Pengaturan Font

TOKYO - Umat Kristiani asal Indonesia di Jepang dapat kembali merayakan Natal bersama setelah dua tahun merayakannya secara daring akibat pandemi Covid-19.

"Kami sangat bersyukur tahun ini sudah bisa hadir kembali bersama-sama dan merayakan Natal bersama," kata Ketua Keluarga Masyarakat Kristen Indonesia (KMKI) Jepang Bernard Sirait di sela-sela perayaan Natal di Tokyo, Sabtu (10/12).

Sekitar 200 warga negara Indonesia (WNI) penganut agama Kristen dan Katolik merayakan Natal secara luring di Balai Indonesia Sekolah Republik Indonesia Tokyo (SRIT).

Acara itu juga digelar secara daring yang diikuti oleh WNI yang ada di Jepang dan di Indonesia.

Tema Natal tahun ini diambil dari Matius 2:12 "Maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain…" yang membawa pesan semangat untuk menghadapi tantangan.

"Pemahaman saya adalah ketika ada tantangan di depan, kita perlu memikirkan hal-hal yang bisa kita bukan menjadi lesu. Teruslah kreatif mewujudkan kehidupan lebih baik," kata Bernard.

Dia berharap KMKI dapat melakukan berbagai kegiatan yang dapat merekatkan persatuan dan kebersamaan masyarakat Indonesia yang ada di Jepang.

"Yang pasti kami berharap semua warga negara Indonesia yang ada di Jepang, khususnya masyarakat Kristen dan Katolik supaya semangat terkait masalah yang dihadapi, terutama terkait masalah kependudukan. Bisa menghubungi KBRI dan KMKIjuga bersedia untuk membantu kesulitan yang dihadapi," katanya.

Menurut Bernard, makna Natal adalah kedatangan Tuhan ke dunia untuk menyelamatkan umat manusia.

"Walaupun dalam wujud kecil dan lemah namun Tuhan menunjukkan bahwa pengharapan itu bermula dari sesuatu yang kecil dan bertumbuh menjadi harapan besar yang bisa menyelamatkan umat manusia," katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Pastor Romo Andy Fani berpesan bahwa momentum Natal sedianya dijadikan untuk menumbuhkan semangat baru untuk ?kehidupan yang lebih baik.

"Di tengah pandemi ini, kita tidak boleh lupa dasar iman kita. Kita tidak pernah tahu kapan corona benar-benar berakhir. Karena itu, tumbuhkan semangat baru untuk kehidupan lebih baik," katanya.

Selain diisi dengan lagu-lagu Natal, tari-tarian dari Toraja dan Bali, acara juga dimeriahkan dengan paduan suara dan tarian dari komunitas Jepang pecinta budaya Indonesia.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top