Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
DISKONTO

Wilayah Pantura Rawan Bencana

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto memperingatkan, meskipun sebagai kontributor utama perekonomian nasional, Pulau Jawa masih harus menghadapi sejumlah tantangan daya dukung dan daya tampung seperti ancaman erosi, abrasi. Hal lainnya masalah banjir, penurunan permukaan tanah (land subsidence) di sepanjang daerah Pesisir Pantai Utara (Pantura) Jawa yang terpantau bervariasi antara 1-25 cm/ tahun, serta kenaikan permukaan air laut sebesar 1-15 cm/ tahun di beberapa lokasi.

"Studi JICA pertumbuhan di kawasan Pantura 20 persen dari GDP Indonesia dengan kegiatan industri, perikanan, transportasi, dan pariwisata. Jumlah penduduk di Pantura itu 50 juta, jadi yang terdampak 50 juta orang. Nah, tentu tidak hanya membahayakan kelangsungan ekonomi dan infrastruktur tetapi juga kelangsungan hidup masyarakat," ungkapnya Airlangga Hartarto saat menyampaikan opening speech dalam Seminar Nasional: Strategi Perlindungan Kawasan Pulau Jawa, Melalui Pembangunan Tanggul Pantai Dan Tanggul Laut (Giant Sea Wall), Rabu (10/1).

Beragam ancaman yang mengintai kawasan Pantura Jawa tentu akan mempengaruhi keberlangsungan aktivitas ekonomi. Risiko tersebut juga meningkatkan potensi bencana bagi jutaan penduduk di daerah tersebut.

Selain itu, fenomena degradasi di Pantura Jawa yang tidak tertangani dikhawatirkan dapat mengancam keberadaan dari 70 Kawasan Industri, 5 Kawasan Ekonomi Khusus, 28 Kawasan Peruntukan Industri, 5 Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri, serta berbagai infrastruktur logistik nasional seperti bandara, jalur kereta api, hingga pelabuhan.

Mengacu pada capaian pertumbuhan ekonomi nasional pada triwulan III-2023, secara spasial seluruh wilayah Indonesia tumbuh positif dan mampu menunjukkan resiliensi. Pulau Jawa sendiri menjadi salah satu kontributor terbesar terhadap produk domestik bruto (PDB) Nasional tersebut dengan share mencapai sebesar 57,12 persen.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top