Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Prospek Usaha

Wika Gedung Kantongi "Order Book" Rp11,77 Triliun

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - PT Wijaya Karya (Wika) Bangunan Gedung Tbk (WEGE) hingga Juni 2018 mengantongi kontrak dihadapi (order book) sebesar 11,77 triliun rupiah atau telah mencapai 70,9 persen dari target order book tahun 2018 sebesar 16,6 triliun rupiah.

Direktur Utama Wika Gedung, Nariman Prasetyo, mengatakan perolehan kontrak baru hingga Juni tahun ini belum termasuk rencana perolehan kontrak baru senilai 2,6 triliun yang akan dikantongi Perseroan di bulan Juli ini. "Kami optimistis kontrak proyek tersebut akan kami peroleh karena penawaran kami yang terendah," ungkap dia di Jakarta, Senin (16/7).

Adapun dari target yang dipasang Perseroan di tahun ini untuk kontrak dihadapi sebesar 16,59 triliun rupiah atau naik sebesar 28,2 persen dari realisasi tahun 2017. Total kontrak dihadapi ini terdiri dari target kontrak baru tahun 2018 sebesar 7,83 triliun rupiah dan carry over tahun 2017 sebesar 8,76 triliun rupiah.

Capaian kontrak baru yang telah diperoleh hingga Juni ini antara lain Apartemen Cornel dan Denver Surabaya, Pengembangan Gedung RSUD Cengkareng, The Grandstand Apartment Surabaya, Gedung Terminal dan Fasilitas Penunjang Paket 1 Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, Transpark Cibubur, Ruko & Sekolah Podomoro Golf View Cimanggis.

Selanjutanya, Gedung Fasilitas Produksi Media, Surveilans dan Epidemilogi, Teknik dan Pengawasan Mutu PT Biofarma (Persero), Perluasan Gedung Terminal Penumpang Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Transmart Majapahit Semarang dan Transmart Pekalongan. Komposisi perolehan kontrak baru meliputi pemerintah 11 persen, BUMN 30 persen dan swasta 59 persen.

Nariman menambahkan, dari komposisi tersebut menunjukkan bahwa WEGE memiliki pasar yang jelas dan independen. Untuk porsi kontrak baru berasal dari eksternal, di luar dari proyek-proyek yang berasal dari PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) selaku induk usaha," jelas Nariman.

Untuk diketahui hingga kuartal pertama 2018, revenue/penjualan (non Kerja Sama Operasi/KSO) mencapai 1,2 triliun rupiah naik 114 persen (quarter on quarter/qoq) dari periode sama pada tahun sebelumnya sebesar 556 miliar rupiah. Raihan penjualan tersebut berkontribusi meningkatkan laba bersih Perseroan menjadi 75,3 miliar rupiah atau naik 78,9 persen (qoq) dari tahun 2017 pada periode sama sebesar 42,1 miliar rupiah.

"Pencapaian ini didasari pada komitmen seluruh jajaran manajemen untuk fokus pada marjin dan mampu mengendalikan kontrak-kontrak yang diperoleh melalui efisiensi pengendalian secara berjenjang dan sentralisasi," tutur Nariman.

Sementara itu, Direktur Keuangan Wika Gedung, Abiprayadi Riyanto, menambahkan dari pertumbuhan revenue dan laba bersih yang signifikan pada kuartal pertama 2018, serta lonjakan peningkatan cash perusahaan yang tinggi dari dana IPO ditambah lagi dengan rasio utang (DER) yang rendah di bawah 2X, mencerminkan fundamental WEGE yang sehat dan tumbuh.

yni/AR-2

Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top