Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penyakit Menular

WHO Klasifikasikan Virus Korona JN.1 Tak Timbulkan Banyak Ancaman

Foto : AFP/Fabrice COFFRINI

Logo WHO di kantor pusatnya di Jenewa, Swiss.

A   A   A   Pengaturan Font

JENEWA - Organisasi Kesehatan Dunia atauWorld Health Organization (WHO), pada Selasa (19/12), mengklasifikasikan jenis virus korona, JN.1 sebagai "varian yang menarik". Virus tersebut tidak menimbulkan banyak ancaman terhadap kesehatan masyarakat.

"Berdasarkan bukti yang ada, tambahan risiko kesehatan masyarakat global yang ditimbulkan oleh JN.1 saat ini dinilai rendah," ujarnya.

Dikutip dari The Straits Times, JN.1 sebelumnya diklasifikasikan sebagai varian minat sebagai bagian dari garis keturunan induknya BA.2.86.

Badan PBB tersebut mengatakan vaksin yang ada saat ini terus memberikan perlindungan terhadap penyakit parah dan kematian akibat JN.1 dan varian virus Covid-19 lain yang beredar.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit atauCenters for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat, awal bulan ini mengatakan subvarian JN.1 diperkirakan terkait dengan 15 persen hingga 29 persen kasus Covid-19di negara itu.

"Saat ini tidak ada bukti bahwa JN.1 menimbulkan peningkatan risiko terhadap kesehatan masyarakat dibandingkan varian lain yang beredar saat ini dan suntikan yang diperbarui dapat membuat orang Amerika terlindungi dari varian tersebut," kata CDC, yang pertama kali mendeteksi JN.1 di AS pada bulan September.

Adapun Tiongkok pada pekan lalu telah mendeteksi tujuh infeksi subvarian Covid-19.

Atasi Lonjakan

Sementara itu, pengajar Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) yang juga epidemilog Universitas Indonesia (UI), Tri Yunis Miko Wahyono, memberikan tips untuk mengatasi lonjakan kasus Covid-19 pada saat libur akhir tahun.

"Pencegahan jauh lebih baik daripada mengobati, dan perlu dilakukan sebelum wabah besar kembali terjadi," kata Miko.

Menurut dia, protokol kesehatan adalah kunci dalam pencegahan Covid-19. Dengan melakukan protokol kesehatan yang tidak setengah-setengah, artinya dilaksanakan oleh seluruh masyarakat, maka upaya pencegahan Covid-19 dapat berjalan dengan efektif. Walaupun tidak 100 persen, tetapi protokol kesehatan tersebut dapat menghindari peningkatan kasus Covid-19 dengan baik.

"Demi mengurangi kemungkinan penularan kasus, menjaga jarak dan menggunakan masker merupakan suatu keharusan, baik di tempat pariwisata, penginapan, restoran, atau tempat umum lainnya," katanya.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top