Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penanganan Wabah I Ilmuwan Coba Tentukan Seberapa Menular Varian Omicron

WHO Ingatkan Omicron Dapat Ubah Arah Pandemi

Foto : Sumber: Covid19.go.id
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan varian Omicron yang sangat bermutasi dari Covid-19 dapat mengubah arah pandemi. Dampak pastinya "masih sulit untuk diketahui," kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, pada konferensi pers dari markas besar kelompok itu di Jenewa, pekan lalu

Para ilmuwan di seluruh dunia berusaha keras untuk menentukan seberapa menular dan mematikan virus yang bermutasi itu.

"Fitur tertentu dari Omicron, termasuk penyebaran global dan sejumlah besar mutasi, menunjukkan bahwa itu bisa berdampak besar pada perjalanan pandemi," kata Tedros seperti dilancir CNBC.

Perubahan genetik pada virus memengaruhi virulensinya dan menunjukkan bahwa virus itu bisa jauh lebih menular daripada jenis sebelumnya, menurut WHO.

Terlalu Dini

Maria Van Kerkhove, pimpinan teknis WHO untuk Covid-19, mengatakan bukti awal dari Afrika Selatan mungkin menunjukkan bahwa dampak Omicron lebih ringan daripada strain Selta tetapi "terlalu dini untuk menyimpulkan" fakta itu.

Pasien di negara dengan perjalanan penyakit yang lebih ringan mungkin belum sepenuhnya terinfeksi, tambahnya.

Sebanyak 633 kasus baru Omicron ditemukan di Inggris sehingga secara keseluruhan varian tersebut berjumlah 1.898 kasus, menurut otoritas kesehatan Inggris pada Sabtu (11/12). Angka itu merupakan lonjakan harian tertinggi sejak Omicron terdeteksi di Inggris.

Data terbaru itu muncul saat para pakar memperingatkan Omicron dapat menyebabkan antara 25.000-75.000 kematian di Inggris pada akhir April jika tidak ada tindakan ekstra yang diterapkan.

Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) memperkirakan jika Omicron terus mengganas, varian tersebut akan menjadi varian dominan, yang menyumbang lebih dari 50 persen dari total kasus Covid-19 di Inggris pada pertengahan Desember.

Pihaknya memprediksikan jika tren saat ini masih tetap sama, kasus Omicron di Inggris akan melampaui angka satu juta kasus pada akhir Desember ini. Inggris melaporkan tambahan 54.073 kasus Covid-19, sehingga totalnya menjadi 10.771.444 kasus, menurut data resmi yang dirilis pada Sabtu.

Otoritas juga mencatat 132 kematian baru, sehingga secara keseluruhan berjumlah 146.387 kematian. Sementara itu, sebanyak 7.413 pasien Covid-19 masih dirawat di rumah sakit.

Lebih dari 89 persen warga berusia 12 tahun ke atas di Inggris telah mendapatkan dosis pertama vaksin dan lebih dari 81 persen telah mendapatkan dosis kedua, berdasarkan laporan terbaru.

Sebanyak lebih dari 39 persen populasi sudah menerima vaksin booster Covid-19. Untuk kembali hidup normal sejumlah negara seperti Inggris, Tiongkok, Jerman, Russia, dan Amerika Serikat berpacu dengan waktu untuk meluncurkan vaksin Covid-19.

Sebanyak enam kasus pertama Omicron ditemukan di Turki, kata Menteri Kesehatan Fahrettin Koca seperti dikutip penyiar TRT Haber, Sabtu (11/12). Lima kasus tercatat di kota barat Izmir dan satunya lagi di kota terbesar Istanbul, demikian laporan Kantor Berita Anadolu mengutip Menkes.

"Enam kasus ini tidak membutuhkan rawat inap. Gejalanya sangat ringan. Mereka menjalani pelayanan rawat jalan dan tidak ada masalah," kata Koca.

Dua pekan lalu, sebagai antisipasi pencegahan varian baru Omicron, pemerintah Turki menutup perbatasannya bagi penumpang yang berasal dari Afrika Selatan, Botswana, Mozambik, Namibia, dan Zimbabwe.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top