Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Antisipasi Wabah

WHO: Dunia Harus Siap Hadapi Pandemi di Masa Depan

Foto : CHRISTOPHER BLACK / WORLD HEALTH ORGANIZATION (WHO

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan dunia perlu mempersiapkan diri dengan baik menghadapi pandemi di masa depan.

A   A   A   Pengaturan Font

JENEWA - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organisation (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, pada Selasa (26/12), mengatakan dunia perlu mempersiapkan diri dengan baik menghadapi pandemi di masa depan setelah berhasil mengakhiri "krisis, penderitaan, dan kehilangan" akibat Covid-19 selama tiga tahun.

"Tahun 2023 menandai titik balik dalam memerangi tantangan kesehatan yang besar, tetapi juga membawa penderitaan yang sangat besar dan dapat dihindari," kata Tedros dalam pesan akhir tahunnya.

Dikutip dari The Straits Times, dia menyerukan peningkatan upaya bantuan untuk Jalur Gaza dan mendesak negara-negara untuk menandatangani perjanjian pandemi yang "monumental" untuk menutup kesenjangan kesiapsiagaan yang terungkap selama pandemi.

Dia mendeklarasikan diakhirinya Covid-19 sebagai darurat kesehatan masyarakat internasional pada bulan Mei. "Ini menandai titik balik bagi dunia setelah tiga tahun krisis, penderitaan, dan kehilangan bagi semua orang di mana pun. Saya senang melihat kehidupan kembali normal," kenangnya dalam pesan video.

Setelah 10 bulan, WHO juga mencabut keadaan darurat serupa terkait mpox pada Mei 2023, dan menyetujui vaksin baru untuk malaria, demam berdarah, dan meningitis. Sementara itu, Azerbaijan, Belize, dan Tajikistan dinyatakan bebas malaria.

Perubahan Iklim

Tedros mencatat dampak perubahan iklim terhadap kesehatan menjadi perhatian utama pada COP-28, Konferensi Iklim tahunan PBB terbaru yang diadakan beberapa minggu lalu.

"Namun, 2023 juga merupakan tahun penderitaan dan ancaman terhadap kesehatan yang sangat besar dan tidak dapat dihindari," tambahnya.

Tedros berbicara tentang serangan "biadab" Hamas terhadap Israel, diikuti dengan melancarkan serangan yang menghancurkan di Gaza.

"Upaya bantuan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Gaza," kata Tedros, menggarisbawahi seruan WHO untuk segera melakukan gencatan senjata.

Kebangkitan kolera, dengan rekor jumlah wabah lebih dari 40 kasus di seluruh dunia, juga sangat memprihatinkan.

Saat menutup tahun ke-75 WHO, Tedros mengatakan bahwa dalam hal kesiapsiagaan dan respons darurat, masih ada kesenjangan dalam kesiapan dunia untuk mencegah pandemi berikutnya.

"Tetapi, tahun 2024 menawarkan peluang unik untuk mengatasi kesenjangan ini," katanya, ketika negara-negara sedang merundingkan perjanjian global pertama mengenai ancaman pandemi.

"Perjanjian pandemi ini dirancang untuk menjembatani kesenjangan dalam kolaborasi, kerja sama, dan kesetaraan global," kata Tedros.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top