WHO: Ada Lonjakan Kasus Cacar Monyet di Kongo
Petugas mengenakan pakaian alat pelindung diri di fasilitas laboratorium molekuler saat menguji penyakit cacar monyet di King Institute, Chennai, beberapa waktu lalu. WHO pada Sabtu (25/11), melaporkan, hingga 12 November telah terjadi 12.569 kasus dan 581 kematian terkait penyakit mpox atau cacar monyet di Republik Demokratik Kongo (DRC) pada tahun 2023.
Lonjakan infeksi pada tahun 2022 di Eropa dan Amerika Serikat, di luar wilayah endemis penyakit ini, mendorong WHO untuk mendeklarasikan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional, yang merupakan peringatan tertinggi yang dapat dibunyikan, pada bulan Juli 2022.
Tetap Waspada
Pemerintah mengakhiri peringatan pada Mei 2023, namun menyarankan masyarakat untuk tetap waspada.
Menurut WHO, wabah ini terutama menyerang laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki dan baru-baru ini berhubungan seks dengan satu atau beberapa pasangan. Benda-benda yang terkontaminasi juga dapat menyebarkan penyakit.
Gejala pertama adalah demam, sakit kepala, nyeri otot, dan nyeri punggung selama lima hari. Ruam kemudian muncul di wajah, telapak tangan dan telapak kaki, diikuti dengan lesi yang menyakitkan, bintik-bintik dan akhirnya korengan.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya