Waspadai Tekanan Terhadap Rupiah
Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo, menyatakan depresiasi rupiah terhadap dollar AS bersifat temporer atau sementara karena dipicu oleh rencana Presiden AS, Donald Trump mengeluarkan kebijakan reformasi perpajakan yang mendapat dukungan dari parlemen. Selain itu ada pernyataan dari pimpinan The Fed yang akan menaikkan suku bunga acuannya Fed Fund Rate (FFR) pada akhir tahun ini.
Langkah tersebut dinilai akan mendorong ekonomi AS tumbuh lebih cepat sehingga mendapat respon dari investor dengan mengalihkan dananya ke dalam instrumen investasi di AS. Hal itu menyebabkan dollar AS terapresiasi terhadap hampir semua mata uang regional. Dia memastikan, kurs rupiah yang sudah terdepresiasi hingga level 13.542 per dollar AS bakal stabil, apalagi secara kumulatif masih berada di rentang asumsi bank sentral dan pemerintah.
bud/E-10
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya