Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kebijakan Moneter | The Fed Isyaratkan Kurangi Upaya Injeksi Likuiditas ke Perekonomian AS

Waspadai "Taper Tantrum" Jilid II

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Sejak 2013 hingga 2021, struktur ketahanan keuangan di Indonesia cenderung tak berubah sehingga risiko bisa saja berulang dan dikhawatirkan menjadi hambatan besar bagi pemulihan ekonomi nasional.

JAKARTA - Bank sentral Amerika Serikat (AS) berancang-ancang mengerem kebijakan quantitative easing (QE) dengan pertimbangan kondisi perekonomian dalam negeri berangsur memulih. Isyarat tersebut pantas diwaspadai oleh negara berkembang, termasuk Indonesia yang pasar keuangannya selama ini sangat didominasi dana asing.

Risalah rapat dewan kebijakan The Fed yang dirilis Kamis (20/5) WIB menunjukkan sejumlah pejabat bank sentral AS mengisyaratkan kesediaan mereka membahas pengurangan program pembelian aset (tapering off) pada pertemuan berikutnya pada Juni mendatang.

"Sejumlah peserta menyarankan jika ekonomi terus membuat kemajuan pesat menuju tujuan Komite, mungkin tepat di beberapa titik dalam pertemuan mendatang untuk mulai membahas rencana untuk menyesuaikan laju pembelian aset (QE)," menurut risalah The Fed dari pertemuan 27-28 April.

The Fed berkomitmen untuk menahan suku bunga acuan atau Fed Fund Rate (FFR) pada rekor ultra rendah di kisaran 0-0,25 persen, sembali melanjutkan program injeksi likuiditas melalui pembelian aset sebesar 120 miliar dollar AS per bulan sampai pemulihan ekonomi membuat kemajuan substansial lebih lanjut.

Sayangnya, The Fed tidak memberikan definisi kemajuan substansial lebih lanjut. Namun, banyak pejabat The Fed meyakini bank sentral perlu melihat lebih banyak perbaikan di pasar tenaga kerja. Data terbaru Departemen Tenaga Kerja menunjukkan penambahan lapangan kerja di AS mencapai 266 ribu pekerjaan pada April lalu. Angka ini jauh lebih sedikit dari perkiraan ekonom tentang satu juta pekerjaan baru, dengan tingkat pengangguran sedikit berubah pada 6,1 persen.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top