![Waspadai Potensi Kekerasan Kolektif Jelang Pemilu](https://koran-jakarta.com/images/article/waspadai-potensi-kekerasan-kolektif-jelang-pemilu-230221214404.jpeg)
Waspadai Potensi Kekerasan Kolektif Jelang Pemilu
![Waspadai Potensi Kekerasan Kolektif Jelang Pemilu](https://koran-jakarta.com/images/article/waspadai-potensi-kekerasan-kolektif-jelang-pemilu-230221214404.jpeg)
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo
"Di samping menentukan langkah yang akan ditetapkan agar kekerasan kolektif bisa terus diminimalisasi," jelasnya.
Ia juga meminta Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono mengoordinasikan aparat keamanan untuk mengambil langkah intervensi tegas terhadap potensi maupun insiden terjadinya kekerasan kolektif di daerah, terutama di daerah-daerah yang rawan. "Dengan stakeholder atau aktor terkait lainnya sebagai pihak ketiga," ucapnya.
Terakhir, Bamsoet meminta pemerintah pusat, pemerintah daerah, aparat keamanan, dan pemangku kepentingan lainnya agar dalam menyelesaikan kasus kekerasan kolektif selalu berpedoman pada Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2012 tentang Penanganan Konflik Sosial.
Sebelumnya, Senin (20/2), CSIS mencatat ada 1.114 insiden kekerasan kolektif di Indonesia selama tahun 2022. Jumlah kekerasan kolektif tersebut disebutkan menurun sebesar 8,7 persen jika dibanding tahun 2021.
Meski menurun, jumlah korban peristiwa kekerasan kolektif tercatat meningkat sebesar 54,7 persen, menjadi 2.174 korban meninggal dan luka-luka pada tahun 2022
Redaktur : Sriyono
Komentar
()Muat lainnya