Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penanggulangan Penyakit | Negara Anggota GHSA Mesti Fokus Upaya Pencegahan

Waspadai Penyakit Infeksi yang Baru Muncul

Foto : ISTIMEWA

Kepala Badan Litbang Kesehatan Kementerian Ke­sehatan, Siswanto.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit infeksi yang baru muncul, dan bersama-sama mengatasi ancaman kesehatan global. Hampir dua pertiga penyakit infeksi yang baru muncul itu bersumber dari hewan atau zoonosis.

"Untuk itu, perlu kolaborasi dan integrasi dari semua aktor, baik lintas sektor maupun masyarakat untuk bersama-sama mengatasi ancaman kesehatan terutama terhadap penyakit infeksi yang baru muncul itu," kata Kepala Badan Litbang Kesehatan Kementerian Kesehatan, Siswanto, dalam keterangan tertulisnya, usai pertemuan tingkat Menteri The 5th GHSA, di Nusa Dua, Bali, Selasa (6/11).

Ia mengatakan, dalam penyakit bersumber binatang sudah punya satu pendekatan disebut one health. Intinya, fokus tidak hanya ke manusia tapi tiga komponen, yaitu manusia, hewan, dan lingkungan.

Menurut Siswanto, hewan tersebut bisa bersifat vektor yang bertindak sebagai penular penyebab penyakit (agen), misalnya nyamuk atau juga ada yang bersifat reservoir yang dapat memindahkan penyakit dari satu sumber seperti kelelawar dan tikus.

"Karena ini sifatnya penyakit infeksi yang baru muncul, maka untuk menentukan benar penyakit itu bersumber dari hewan maka harus konfirmasi laboratorium," tambah dia.

Untuk menangani penyakit-penyakit infeksi yang baru muncul tersebut perlu penguatan simpul simpul laboratorium. "Di Indonesia, laboratorium rujukan infeksi berada di bawah Kemenkes," tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan, Nila Farid Moeloek, mengatakan negara-negara anggota Global Health Security Agenda (GHSA) diharapkan fokus untuk meningkatkan kapasitasnya dalam upaya pencegahan ancaman kesehatan global.

"Strategi kerja sama dalam GHSA difokuskan pada upaya penguatan kapasitas nasional setiap negara, khususnya dalam melakukan pencegahan, deteksi dan penanggulangan penyebaran penyakit," kata Menkes.

Menkes menyebutkan GHSA memainkan banyak peranan untuk memastikan ketahanan kesehatan dunia terutama mencegah penyakit menular.

Ada beberapa tantangan di tingkat nasional dalam upaya penanganan infeksi dan penyakit menular. Tiap-tiap negara anggota punya kapasitas berbeda. Tantangan lainnya adalah masalah koordinasi yang belum cukup baik antara berbagai negara, pemangku kepentingan termasuk di tingkat lokal.

Karena itu, dalam pertemuan tersebut diharapkan akan menghasilkan kerangka kerja GHSA 2024 yang akan memastikan semua anggota yang terdiri dari 65 negara memiliki kapasitas yang sama dalam merespons ancaman kesehatan.

Pilar Terpenting

Sementara itu, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani mengatakan, pembangunan kesehatan merupakan pilar terpenting bagi keamanan nasional. "Keamanan nasional adalah masalah lintas sektor, maka kita harus memasukkan masalah pendidikan, lingkungan dan lainnya," katanya.

Puan mengatakan, Indonesia sangat memprioritaskan kesehatan dalam pembangunan nasional. Berbagai upaya sudah dijalankan untuk memperkuat sistem kesehatan di Tanah Air, di antaranya dengan fasilitas dan akses kesehatan yang lebih baik kepada masyarakat berdasarkan prinsip keadilan. "Setiap orang harus mendapatkan akses kesehatan yang setara," tambahnya.

Puan mengatakan, GHSA 2018 ditujukan untuk mengakselerasi implementasi regulasi kesehatan untuk menanggapi ancaman penyakit menular baru seperti Ebola, MERS-CoV, Flu Burung, dan Bakteri Kebal Biotik (MRSA).eko/Ant/E-3

Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top