Waspadai Penurunan Produksi Padi Dalam Negeri
JAKARTA - Pemerintah diminta memperkuat produksi pangan nasional guna menghindari ancaman krisis pangan ke depan. Hal itu mengingat dalam 20 tahun terakhir produksi padi nasional stagnan.
Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB), Dwi Andreas Santosa, dalam sebuah diskusi secara daring di Jakarta, Rabu (27/7), mengingatkan negara yang tidak hati-hati dalam mengelola pangan bakal rawan dilanda krisis sosial dan ekonomi. Saat ini, di masyarakat lonjakan harga pangan sudah sangat terasa yang tecermin dari Food Price Index yang telah melampaui tiga krisis pangan sebelumnya.
Menurut Andreas, kebergantungan pada pangan impor sudah sangat tinggi, meskipun tidak ada impor beras pada 2021 lalu. Kendati demikian, impor delapan komoditas tahun ini diperkirakan akan meningkat. "Ini harus diwaspadai," ujar Dwi Andreas.
Kalau impor pangan tersebut tidak dikendalikan, defisit neraca dagang pangan akan terus meningkat. Pada tahun lalu, volume impor pangan Indonesia meningkat 20 juta ton dari tahun 2008. Salah satu penyumbang terbesar ialah gandum.
Selain itu, dia juga menyoroti Indeks Ketahanan Pangan yang terus menurun. Dari data Global Food Security Indeks posisi Indonesia berada di peringkat 69 dari 113 negara atau turun dari sebelumnya di posisi 65.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya