![Waspadai Penurunan Kualitas Udara](https://koran-jakarta.com/images/article/waspadai-penurunan-kualitas-udara-230616234058.jpg)
Waspadai Penurunan Kualitas Udara
![Waspadai Penurunan Kualitas Udara](https://koran-jakarta.com/images/article/waspadai-penurunan-kualitas-udara-230616234058.jpg)
Pemandangan gedung bertingkat yang diselimuti asap polusi di Jakarta, Rabu (7/6/2023).
Menurut Ardhasena, kelembaban udara relatif tinggi dapat menyebabkan munculnya lapisan inversi dekat dengan permukaan.
Lapisan inversi merupakan lapisan di udara yang ditandai dengan peningkatan suhu seiring peningkatan ketinggian lapisan. Dampak dari keberadaan lapisan inversi menyebabkan PM2.5 di permukaan menjadi tertahan. Dia tidak dapat bergerak ke lapisan udara lain. "Ini mengakibatkan akumulasi konsentrasinya yang terukur di alat monitoring," kata Ardhasena.
Direktur Pengendalian Pencemaran Udara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Luckmi Purwandari, menyampaikan berdasarkan Peraturan Menteri LHK 14 Tahun 2020 tentang Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU), kualitas udara diklasifikasikan menjadi lima. Mereka adalah baik, sedang/moderate, tidak sehat, sangat tidak sehat, dan berbahaya.
Luckmi mengungkapkan perhitungan ISPU hasil pemantauan kualitas udara di stasiun pemantau Gelora Bung Karno Jakarta selama 2020-Juni 2023 menunjukkan kondisi udara Jakarta cenderung masuk dalam klasifikasi sedang/moderate. Kondisi baik-buruknya kualitas udara dalam bentuk nilai ISPU, termasuk petunjuk tentang langkah yang harus dilakukan masyarakat.
Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Komentar
()Muat lainnya