Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Produksi Pangan | Potensi Produksi Beras Nasional pada Maret-April Capai 8,46 Juta Ton

Waspadai Penurunan Harga di Petani

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Senada, Ketua DPD Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jawa Barat, Entang Sastraatmaja, mengatakan pemerintah sebaiknya menjaga harga gabah agar tetap stabil seperti saat ini. Di Jabar, kata Entang, rata-rata harga gabah berada di kisaran 7.200- 7.500 per kg.

Dia menambahkan, saat ini adalah waktu yang tepat untuk bagi pemerintah untuk menghitung Harga Pokok Penjualan (HPP). "Sebagian besar petani padi dalam menggarap usaha tani padi, berakhir dalam bentuk gabah, bukan beras. Itu sebabnya harga gabah harus tetap dijaga pada tingkat yang menguntungkan petani. Dengan harga gabah mampu menembus angka 7.000 rupiah per kg, petani merasa riang gembira. Jadi, sebaiknya pemerintah tetap menjaga agar harga gabah tidak turun. Inilah saat yang tepat untuk menghitung ulang HPP gabah," katanya.

Terpisah, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Isy Karim, memastikan harga beras saat ini mulai berangsur turun meski harga yang terpantau belum kembali normal. Kendati begitu, Isy meyakini kebutuhan beras menjelang bulan suci Ramadan dan Idul Fitri mendatang dalam kondisi cukup.

Menurutnya, dari dua kategori beras nasional baik premium maupun medium saat ini dalam kondisi naik di angka 6,16 persen. Kenaikan ini terpantau di lebih dari 503 kabupaten dan kota seluruh Indonesia.

"Beras itu kan ada dua kategori, ada beras premium ada beras medium. Nah yang terpantau di 503 kabupaten kota rata-rata mengalami kenaikan sekitar 6,16 persen," katanya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top