Waspadai Pelemahan Rupiah
Tekanan Eksternal
Sementara itu, pengamat ekonomi dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), Aloysius Gunadi Brata, mengatakan perlunya berhati-hati karena rupiah dan mayoritas mata uang Asia, pekan lalu, melemah lantaran kebijakan the Fed yang belum akan menurunkan suku bunga acuannya.
The Fed beralasan ingin memastikan kalau inflasi di AS sudah benar-benar terkendali.
Pergerakan rupiah, kata Aloysius, memang lebih baik dibanding dengan mata uang lain, seperti won Korea Selatan, ringgit Malaysia, dan baht Thailand yang masing-masing melemah 3,69 persen, 4,27 persen, dan 5,31 persen. Rupiah sendiri tercatat melemah 1,68 persen dari level akhir Desember 2023.
"Pergerakan nilai tukar suatu mata uang juga menjadi cermin beres tidaknya pengelolaan perekonomian negara," kata Aloysius.
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya