Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Waspadai Mpox dengan Mengenali Gejalanya

Foto : istimewa

Hadianti Adlani, Sp. P.D, Subsp. P.T.I. (K), Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis Penyakit Tropik Infeksi RS Pondok Indah – Bintaro Jaya.

A   A   A   Pengaturan Font

"Semua orang dari segala usia dan jenis kelamin dapat terkena penyakit ini. Namun infeksi akan lebih berat dan lebih sering terjadi pada usia anak-anak. Umumnya, jika sudah pernah terkena, pasien akan mempunyai daya tahan atau kekebalan terhadap penyakit ini hingga 85 persen," terang Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis Penyakit Tropik Infeksi RS Pondok Indah - Bintaro Jaya, dr. Hadianti Adlani, Sp. P.D, Subsp. P.T.I. (K), melalui siaran pers Jumat (23/8).

Kekebalan ini sama dengan seseorang yang sudah pernah mendapatkan vaksinasi cacar smallpox. Namun, jika daya tahan tubuh menurun, seperti pada kondisi seseorang yang disebut immunocompromised, maka bisa saja terserang kembali atau terkena lebih dari satu kali.

Gejala klinis dari Mpox pada manusia hampir sama dengan kasus smallpox atau cacar yang pernah dieradikasi tahun 1980. Walaupun gejalanya lebih ringan daripada cacar, tetapi Mpox dapat menyebar secara luas di beberapa wilayah di Afrika.

Seperti halnya virus Variola penyebab smallpox atau cacar, virus penyebab Mpox juga merupakan spesies yang termasuk ke dalam genus Orthopoxvirus dan keluarga Poxviridae. Gejala Mpox lebih ringan dari cacar yang disebabkan oleh smallpox virus, tetapi dapat lebih berat dari cacar air yang disebabkan karena virus varicella.

"Mpox biasanya merupakan penyakit yang dapat sembuh sendiri dengan gejala yang berlangsung selama 14-21 hari. Gejala awal Mpox antara lain, demam tinggi lebih dari 38 derajat Celcius, sakit kepala, pembengkakan kelenjar getah bening yang dapat dirasakan di leher, ketiak, ataupun selangkangan, dan nyeri otot atau punggung," ungkap dr. Hadianti.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top