Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Waspadai Longsor

A   A   A   Pengaturan Font

Musim hujan sudah tiba. Meski curah dan waktu hujan berbeda di tiap daerah, bahkan di satu provinsi ataupun satu kabupaten/kota berbeda, hujan juga kadang tidak merata, namun dalam kondisi cuaca yang cukup ekstrem, perlu kewaspadaan semua untuk mengantisipasi. Ini penting agar bencana yang diakibatkan hujan deras yang kadang diikuti angin kencang bisa diminimalkan sekecil mungkin.

Misalnya hujan yang terjadi di wilayah Kabupaten Bandung Barat Sabtu (15/12) mengakibatkan longsor di Cikalong Wetan dan Lembang. Longsor terjadi pada pondasi jembatan kereta api antara Stasiun Cikadongdong dan Stasiun Rende pukul 12.30 WIB. Akibatnya, perjalanan kereta api dari Jakarta ke Bandung dan sebaliknya mengalami gangguan.

Di Sumatera Utara, tepatnya longsor di Desa Halado, Kecamatan Pintu Pohan, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa). Longsor juga dipicu hujan lebat terus menerus pada Sabtu (15/12). Dalam bencana ini, tim gabungan dari berbagai unsur berhasil menemukan seluruh korban yang berjumlah 15 orang.

Pekan lalu, hujan juga terjadi di wilayah Padang dan Bukittinggi, Sumatera Barat, mengakibatkan banjir bandang yang merobohkan jembatan penghubung Padang-Bukittinggi. Akibat jembatan roboh itu, jalan lintas utama Padang-Bukittinggi putus total, tidak bisa dilewati. Selain itu, hujan deras menyebabkan tanah longsor di Bukit Tambun Tulang, Malibo Anai, Nagari Guguak, Kecamatan Kayu Tanam.

Air terjun Lembah Anai banjir akibat hujan deras di bagian hulu. Air terjun setinggi 35 meter yang berada di tepi Jalan Raya Padang-Bukittinggi di Kab Tanah Datar debitnya besar sehingga merendam jalan. Kita masih ingat betapa hujan yang sangat deras diikuti angin puting beliung yang melanda wilayah Batu Tulis, Kota Bogor, pada Kamis lalu (6/12) bukan saja merusak sejumlah bangunan, tetapi juga menewaskan seorang ibu muda yang tengah mengendarai mobil karena tertimpa pohon yang roboh.

Nah, dalam konteks mewaspadai kemungkinan banjir, longsor, dan angin puting beliung, apa yang harus kita lakukan? Apalagi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperkirakan curah hujan akan terus mengalami peningkatan hingga Februari 2019 mendatang. Akibatnya, akan rentan terjadi banjir dan longsor di sejumlah daerah.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo dalam keterangannya, Jumat (14/12) menjelaskan, pada musim penghujan tanah pada lereng gunung atau perbukitan rentan longsor. Tercatat sudah terjadi 430 kejadian bencana longsor sejak Januari hingga Desember 2018. Bahkan berdampak pada 129 orang meninggal dan hilang. Kemudian, 115 orang luka-luka, serta 37.933 orang mengungsi dan 1.948 rumah rusak.

Sutopo mengimbau masyarakat untuk selalu waspada pada musim penghujan saat ini. Terlebih warga yang tinggal di lereng gunung dan perbukitan untuk dapat berhati-hati. Jadi kalau sudah ada tanda-tanda retakan tanah, muncul mata air baru, sebaiknya menjauh dari tempat tersebut.

Bagi mereka yang tinggal di perkotaan, ketika berada di tempat umum, apalagi tengah mengendarai sepeda motor atau mobil, ketika hujan tiba dan diikuti angin kencang, hendaknya tidak meneduh di bawah pohon besar. Kita harus berhenti mencari perlindungan yang aman. Apabila terpakasa harus terus mengendarai, maka tingkat kewaspadaan mesti tinggi.

Warga juga harus lebih peduli pada hal-hal yang terkait dengan lingkungan serta kebencanaan. Sambil bersikap waspada, masyarakat juga harus melakukan langkah-langkah mengurangi potensi bencana lebih besar. Ini mulai tidak membuang sampah sembarangan. Ikut membantu membersihkan saluran-saluran di sekitar rumah dan lingkungan. Saling mengingatkan pada keluarga dan kolega untuk lebih siap menghadapi situasi musim hujan yang ekstrem ini.

Komentar

Komentar
()

Top