Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Impor Komoditas I Pemerintah Semestinya Melakukan Substitusi Impor Secara Bertahap

Waspadai Kenaikan Harga Pangan Global

Foto : Sumber: BPS – Litbang KJ/and - KJ/ONES
A   A   A   Pengaturan Font

Harga kedelai misalnya pada awal tahun sempat melonjak dan menyebabkan industri tahu tempe dalam negeri menjerit karena harga bahan baku utama mereka meroket. Berdasarkan data FAO, harga rata-rata kedelai pada Desember 2020 sebesar 461 dollar AS per ton atau naik 6 persen dibanding bulan November sebesar 435 dollar AS per ton.

Faktor utama penyebab kenaikan harga kedelai dunia itu adalah lonjakan permintaan kedelai dari Tiongkok ke Amerika Serikat (AS) selaku eksportir kedelai terbesar dunia. Permintaan kedelai Tiongkok naik dua kali lipat dari 15 juta ton menjadi 30 juta ton.

Pakar Ekonomi dari Universitas Gajah Mada Yogyakarta, Bhima Yudhistira di Jakarta, Jumat (12/2) mengatakan pemerintah semestinya menyiapkan langkah antisipasi secara perlahan melalui substitusi impor dengan menggalakkan penanaman komoditas ke petani seperti kedelai.

"Ini sebenarnya peluang sekaligus tantangan bagi pemerintah mengoptimalkan kedelai dalam negeri sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani," kata Bhima.

Faktanya di lapangan, pemerintah khususnya Kementerian Pertanian (Kementan) kesulitan menggenjot produksi kedelai dalam negeri. Kementan sempat menargetkan produksi kedelai pada 2019 bisa mencapai 2,8 juta ton untuk memenuhi kebutuhan yang diperkirakan mencapai 4,4 juta ton.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top