Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Inflasi Juli 2018 - Tekanan Inflasi pada Juli 2018 Mengendur

Waspadai Kenaikan Harga Beras

Foto : ISTIMEWA

Kepala BPS, Suhariyanto

A   A   A   Pengaturan Font

Kenaikan harga beras, baik kualitas rendah, medium maupun premium di tingkat penggilingan mulai merambat naik sehingga perlu menjadi perhatian.

Jakarta akarta akartaakarta - Laju inflasi pada Juli lalu cenderung melambat dibandingkan catatan pada bulan sebelumnya. Meski demikian, harga kebutuhan pokok pangan, terutama beras, menunjukkan gejala kenaikan signifikan di tingkat produksi.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi selama Juli 2018 mencapai 0,28 persen dari bulan sebelumnya (month-to-month/ mtm). Angka tersebut lebih rendah dibandingkan catatan pada bulan sebelumnya sebesar 0,59 persen. Namun, capaian tersebut di atas estimasi Bank Indonesia (BI) beberapa waktu lalu yang memperkirakan inflasi Juli 2018 sebesar 0,23 persen.

Baca Juga :
Industri Kerajinan

Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan telur ayam ras menjadi komoditas penyumbang terbesar inflasi Juli 2018, disusul oleh daging ayam ras dan bensin. "Inflasi Juli paling besar disumbang oleh telur ayam ras. Kenaikan selama sebulan terakhir memberikan andil terhadap inflasi 0,08 persen. Di Banjarmasin kenaikannya bahkan sampai 21 persen," ujar Suhariyanto saat jumpa pers, di Jakarta, Rabu (1/8).

Kenaikan inflasi juga didorong kenaikan tarif sewa rumah dan upah pembantu rumah tangga yang masing-masing menyumbang sebesar 0,01 persen. Kemudian, ada juga ketupat atau lontong sayur, mi, nasi dengan lauk, rokok kretek, dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,01 persen.

Sementara itu, Bank Indonesia (BI) menyatakan terkendalinya inflasi inti hingga Juli 2018 tidak terlepas dari konsistensi kebijakan Bank Indonesia dalam mengarahkan ekspektasi inflasi, termasuk dalam menjaga pergerakan nilai tukar sesuai fundamentalnya. Secara tahunan, inflasi inti tercatat sebesar 3,18 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan catatan pada bulan sebelumnya sebesar 3,12 persen secara yoy.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top