Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Mitigasi Bencana I Perlu Terus Edukasi Kurangi Dampak

Waspadai Cuaca Siklon Tropis Oktober-Desember

Foto : ANTARA/Mansur

Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lebak Agus Reza Faisal.

A   A   A   Pengaturan Font

Dampak siklon antara lain banjir, tanah longsor, pergerakan tanah, banjir bandang, genangan, angin kencang, dan pohon.

LEBAK - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada menghadapi cuaca siklon tropis. Hal iniditandai peningkatan curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, disertai petir, angin kencang, dan gelombang tinggi.

"Kami minta masyarakat agar siap siaga menghadapi potensi cuaca siklon tropis yang akan terjadi awal Oktober sampai Desember 2022," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lebak, Agus Reza Faisal, di Lebak, yang dipantau Jumat (30/9).

Peringatan kewaspadaan menghadapi cuaca siklon tropis berdasarkan surat edaran Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang telah disampaikan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi,dan Geofisika (BMKG), terkait siklon tropis. Warga diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem, seperti puting beliung, hujan lebat disertai kilat/petir, hujan es, dan gelombang tinggi.

Potensi cuaca siklon tropis dapat mengakibatkan banjir, tanah longsor, pergerakan tanah, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang maupun air pasang laut atau rob.

"Kami sudah menyampaikan peringatan kewaspadaan kepada masyarakat untuk sosialisasi dan edukasi guna mengurangi risiko kebencanaan agar tidak menyebabkan korban jiwa," katanya.

Ia mengatakan, peringatan kewaspadaan dini perlu dibangun dari masyarakat. Sebab Kabupaten Lebak merupakan daerah langganan bencana alam. Apalagi didukung topografi alamnya terdapat pegunungan, perbukitan, aliran sungai dan pesisir pantai selatan.

Dengan demikian, masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana alam agar meningkatkan kewaspadaan secara masif menghadapi cuaca buruk tersebut. BPBD Lebak bersama relawan BPBD kecamatan berkoordinasi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) dalam menghadapi cuaca siklon tropis. Mereka adalah DPUPR, Dinsos, Dinkes, TNI, Polri, PLN, Orari, dan relawan tagana

"Dengan koordinasi itu dapat mempercepat penanganan pasabencana sehingga tidak banyak menimbulkan korban jiwa dan luka-luka," katanya.

"Mangrove"

Sebelumnya, untuk penanggulangan bencana telah diadakan penanaman mangrove. Asahimas Chemical (ASC) menanam 18.000 bibit mangrove atau bakau di Desa Panimbang Jaya, Kecamatan Panimbang, dan Desa Cigorondong, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Manajer Program Ekosistem Kelautan Yayasan Kehati Toufik Alansar menyatakan kegiatan ini bagian dari target penanaman 50.000 bibit mangrove sepanjang 2022 sekaligus mendukung Program Mangrove Blue Carbon."Program Mangrove Blue Carbon di Banten telah berjalan dengan tujuan merehabilitasi kawasan pesisir Selat Sunda yang terdegradasi," ujarnya.

Untuk memastikan kegiatan tersebut tercapai, lanjutnya, aksi penanaman dan perawatan mangrove memerlukan kolaborasi dan dukungan semua pihak, terutama masyarakat setempat.Berdasarkan hasil survei Yayasan Kehati bersama Universitas Tirtayasa, Desa Panimbang Jaya dan Desa Cigorondong memiliki lahan seluas 2 hektare untuk ditanami mangrove.

Mangrove yang tumbuh diharapkan menjadi bentang alam terhadap bencana dan memitigasi dampak perubahan iklim. Studi Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Banten pada 2019 menyatakan luasekosistem mangrove di Banten terus mengalami laju degradasi yang disebabkan beberapa faktor seperti abrasi dan bencana alam. Ant/wid/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka

Komentar

Komentar
()

Top