Minggu, 19 Jan 2025, 15:49 WIB

Waspada, Modal Asing Keluar Sudah Tembus Rp13 Triliun hingga Pertengahan Januari

Arsip Foto - Petugas menyusun uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing VIP (Valuta Inti Prima) Money Changer, Jakarta, Jumat (1/3/2024).

Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing keluar bersih dari pasar keuangan domestik sebesar Rp9,57 triliun pada pekan ketiga bulan ini, yaitu periode transaksi 13 hingga 16 Januari 2025.

Sebelumnya, aliran modal asing keluar dari pasar keuangan dalam negeri pada periode 6-9 Januari 2025 mencapai Rp 4,38 triliun.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso, di Jakarta, Jumat (17/1), merinci modal asing keluar bersih di pasar Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) masing-masing sebesar Rp4,17 triliun dan Rp5,41 triliun.

Di sisi lain, terdapat modal asing masuk bersih di pasar saham sebesar Rp0,01 triliun. Dengan demikian, modal asing keluar bersih sebesar Rp9,57 triliun.

Selama 2025, sejak 1 hingga 16 Januari 2025, modal asing keluar bersih di pasar saham dan SBN masing-masing tercatat sebesar Rp2,63 triliun dan Rp0,59 triliun. Sedangkan modal asing masuk bersih di pasar SRBI sebesar Rp5,84 triliun.

Premi risiko investasi (credit default swaps/CDS) Indonesia 5 tahun tercatat turun dari 79,88 basis point (bps) per 10 Januari 2025 menjadi 75,06 bps per 16 Januari 2025.

Nilai tukar rupiah dibuka menguat di level Rp16.280 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Jumat (17/1), dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan Kamis (16/1) di level Rp16.355 per dolar AS.

Adapun indeks dolar AS (DXY) tercatat melemah ke level 108,96 pada akhir perdagangan Kamis (16/1). DXY merupakan indeks yang menunjukkan pergerakan dolar AS terhadap enam mata uang negara utama antara lain euro, yen Jepang, pound Inggris, dolar Kanada, krona Swedia, dan franc Swiss.

Imbal hasil atau yield SBN 10 tahun turun ke level 7,13 persen pada Jumat pagi, dari sebelumnya 7,17 persen pada akhir perdagangan Kamis (16/1).

“BI terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia,” kata Ramdan pula.

Redaktur: Muchamad Ismail

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan: