Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Waspada! Kasus Cacar Monyet Semakin Meningkat, Ahli Virologi Sebut Ini Sebab dan Cara Penanggulangannya

Foto : statnews.com

Ilustrasi infeksi cacar monyet.

A   A   A   Pengaturan Font

Pandemi COVID-19 telah mereda, alih-alih aman, dunia dibuat heboh dengan kemunculan kasus penularan cacar monyet di berbagai negara. Beberapa negara yang terinfeksi virusini antara lain ialah Inggris, Portugal, Spanyol dan Amerika Serikat.

Wabah ini pertama kali menginfeksi monyet pada tahun 1958. Penyakit ini kemudian mulai dilaporkan menginfeksi manusia pada 1970 di Kongo. Sejak itu, kasus penyakit langka ini menyebar di 11 negara Afrika, yakni Benin, Kamerun, Republik Afrika Tengah, Republik Demokratik Kongo, Gabon, Pantai Gading, Liberia, Nigeria, Republik Kongo, Sierra Leone, dan Sudan Selatan.

Kasus cacar monyet juga terbagi menjadi dua jenis utama. Jenis pertama ialah Cacar Monyet Kongo yang infeksinya sangat parah hingga tingkat kematiannya 10%. Jenis lainnya adalah jenis Afrika Barat yang gejalanya lebih ringan dengan tingkat kematian hanya 1% kasus.

Dilansir dari Reuters, kasus cacar monyet yang sedang melanda dunia saat ini ialah tipe kedua, yakni Afrika Barat yang tidak terlalu parah.

Virus ini diduga menyebar melalui kontak dekat, baik dari hewan maupun manusia, meski penularan antar manusia ini terjadi sangat jarang. Meski begitu, penularan dari hewan pengerat dianggap sebagai dugaan utama, karena hewan tersebut kemungkinan besar menjadi inang virus.

Proses penularan virus ini sebenarnya masih menjadi misteri bagi para ahli. Sebab, sejumlah kasus cacar monyet yang terjadi di Inggris terjadi tanpa ada koneksi satu sama lain. Hanya kasus pertama pada 6 Mei yang menunjukkan adanya histori perjalanan ke Nigeria.

Badan Keamanan dan Kesehatan Inggris (UKSHA) menyebut, kasus cacar monyet yang baru-baru ini dilaporkan sebagian besar terjadi pada laki-laki yang berhubungan seksual sesama jenis. Untuk itu, para ahli mengimbau untuk segera melaporkan diri jika tertular virus cacar monyet. Sebab jika dibiarkan, hal ini bisa menimbulkan penyebaran virus yang semakin meluas.

Mengutip dari Reuters, penyebaran kasus cacar monyet ini berhubungan dengan meredanya kasus COVID-19. Hal ini berkaitan dengan mulai dibuka kembali izin perjalanan lintas negara yang membuat banyak orang berpergian dengan bebas.

Kasus cacar monyet kemungkinan sedang merebak di Afrika Barat dan Tengah. Ketika orang-orang mulai merasa bebas dari pembatasan dan melakukan perjalanan, maka di sinilah kasus cacar monyet mulai merebak dan menyebar lintas negara.

Profesor Epidemiologi dari Universitas California, Anne Rimoin menyebut, kasus cacar monyet ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut. Ini penting karena ahli sedang mencoba mengidentifikasi cara penyebaran dan perubahannya.

Ia juga mengimbau agar masyarakat tidak panik. Kasus cacar monyet tidak akan menjadi epidemi nasional seperti COVID-19, tetapi wabah ini adalah penyakit serius yang harus ditangani secara serius.

Dalam proses penelitian dan penanganan lebih lanjut, Inggris mulai menawarkan vaksin cacar monyet bagi mereka yang beresiko tinggi. Mereka adalah para petugas kesehatan dan orang-orang yang berpotensi terpapar virus.

Menurut laporan IFL Science, vaksin yang digunakan adalah vaksin cacar yang telah digunakan di Afrika pada beberapa tahun silam. Keberhasilan vaksin ini di masa lalu bisa mencegah cacar monyet hingga 85%.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Rizqa Fajria

Komentar

Komentar
()

Top