Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Warung "Judal Jadul" Sajikan Makan masa Kecil

Foto : Koran Jakarta/John Abimanyu

Stan “Warung Judal Jadul” diserbu masyarakat di pameran Jakarta Fair, Kemayoran, Jakarta, Jumat (17/6). Pembeli mencari makanan dan mainan di masa kecil.

A   A   A   Pengaturan Font

Bernostalgia dengan mencari makanan atau mainan masa kecil terasa sangat menyenangkan. Kegiatan ini bisa dilakukan salah satunya di stan "Warung Judal Jadul" Pekan Raya Jakarta (PRJ).

Produk yang ditawarkan terbilang unik dan sangat bervariasi, mulai dari permen yosan, mainan klotokan, susu sukaku, permen rokok, permen sedotan, dan mie lidi. Ada juga mi gemes, manisan berondong, agon bubuk, agon ketan, dan arum manis.

Adapun untuk mainan, bisa ditemukan otok-otok (mainan kayu berbentuk ayam), kapal-kapalan, palu, bola bekel, congklak, monopoli, sampai dengan balon tiup, sedangkan untuk produk kosmetik ada bedak keli,bedak viva, dan lain-lain. Pemilik Warung Judal Jadul, Ari Indraza Arifin, mengatakan modal awal membuka usaha ini sebesar 50 juta rupiah untuk 400 item produk.

"Modal awal 50 juta rupiah untuk 400 item produk dengan full payment kepada pengrajin agar usaha mereka juga tetap berjalan," kata Ari ditemui di stan Jakarta Fair, Kemayoran Jakarta, Jumat (17/6). Menurut Ari, Judal Jadul memiliki visi dan misi untuk memberdayakan UMKM dari masyarakat tertinggal.

"Karena masyarakat daerah yang sudah cukup tertinggal, jadi kita ambil dari berbagai masyarakat daerah," tuturnya."Kalau titip jual sama saja seperti agen distributor di pasar dan mereka tergantung pada barang dijual. Kalau kita full payment itu menggerakkan ekonomi," ucpanya.

Saat ini, Ari membidik pasar menengah ke atas. Selain itu, produk Judal Jadul sudah dapat ditemui di Mal Casablanca, Summarecon Bekasi, Grand Indonesia, dan Summarecon Serpong.

"Saya melihat antusias masyarakat menengah ke atas lebih besar dan banyak yang berminat," ungkapnya.

Tidak hanya itu, Ari mengaku selama ini promosi pemasaran menggunakan sosial media Instagram, TikTok, dan Facebook. "Karena digital sedang berkembang maka kami memanfaatkan untuk menjangkau pasar yang lebih luas," jelasnya.

Ari mengatakan dalam sebulan dapat menjual sebanyak 4.700 produk. Pada event Jakarta Fair sudah terjual 6.931 produk dengan harga 5 ribu rupiah. "Untuk harga yang ditawarkan mulai 2.500 sampai dengan 5.000 rupiah," ungkapnya. Ari berharap melalui pameran di Jakarta Fair 2022 masyarakat dapat membantu mengingatkan konsumsi jajanan daerah.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Yohanes Abimanyu

Komentar

Komentar
()

Top