Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Batik for the World

Warisan Tak Benda yang Memukau Dunia

Foto : dok. Batik for the World; dok. magnum hazelnut lux
A   A   A   Pengaturan Font

Sementara, Mel Ahyar yang dikenal dengan busana couturenya kali ini menghadirkan busana ready to wear deluxe melalui brand-nya Mel Ahyar First. Untuk pertama kalinya ia menggunakan bahan raw cotton dan printing pada tulle untuk menciptakan keglamouran di era 1920an.

Kontras dengan Barli, Mel lebih ingin menunjukan kesan glamour dan artdeco dengan gaya berbeda. "Glamour gak hanya bling-bling tetapi kerumitan di craftmanship seperti cutting, detail, juga bisa menunjukan kesan glamour," tambahnya.

Lain lagi dengan Norma Hauri yang merupakan desainer busana muslim. Ia menggunakan bentukbentuk pakaian pada 20an untuk menampilkan sentuhan artdeco khas. Temanya terinspirasi dari asrama wanita kelas atas di era 20 dan 30an.

Ia pun banyak memakai warna ungu pada koleksinya sebagai penambah kesan glamour. "Jadi kalau zaman dahulu itu orang gak bisa sembarang memakai warna ungu karena untuk mendapatkan warna ungu itu sulit," jelas Norma.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top