Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Warganegara Zambia, Tahanan Rusia Tewas dalam Perang Melawan Ukraina

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Zambia telah meminta Rusia untuk menjelaskan bagaimana salah satu warganya yang telah menjalani hukuman penjara di Moskow berakhir di medan perang di Ukraina. Warganegara Zambia tersebut terbunuh, seperti yang diucapkan menteri luar negeri Zambia, pada Senin, 14 November.

Stanley Kakubo mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Rusia telah memberi tahu Zambia tentang kematian Lemekhani Nyirenda pada bulan September, tetapi tidak memberikan rincian.

Pelajar Zambia itu menjalani hukuman penjara di penjara keamanan menengah di pinggiran Moskow setelah dinyatakan bersalah karena melanggar hukum Rusia, kata Kakubo, tanpa merinci pelanggaran yang terjadi pada April 2020.


"Pemerintah Zambia telah meminta pihak berwenang Rusia untuk segera memberikan informasi tentang keadaan di mana seorang warga negara Zambia, yang menjalani hukuman penjara di Moskow, dapat direkrut untuk berperang di Ukraina," kata Kakubo.

Tidak jelas bagaimana tahanan itu direkrut dan oleh siapa. Reuters tidak dapat secara independen memverifikasi rincian seputar kematiannya.

"Dia menjalani hukuman penjara ketika dia wajib militer untuk pergi dan berperang di Ukraina, tetapi kita tidak tahu siapa yang wajib militer dia," kata ayah siswa Edwin Nyirenda. Kementerian pertahanan Rusia tidak segera menanggapi permintaan komentar tentang keadaan perjalanannya ke Ukraina dan kematian selanjutnya.

Pria berusia 23 tahun, yang sedang belajar teknik nuklir di sebuah universitas di Moskow, dihukum dan dipenjara selama sembilan tahun enam bulan, menurut Kakubo. Ayahnya mengatakan Lemekhani dipenjara karena perdagangan narkoba saat melakukan pekerjaan paruh waktu sebagai kurir.

Menurut Edwin Nyirenda, anaknya diberi bingkisan berisi narkoba dan polisi tidak bisa mengidentifikasi orang yang memberikannya.

Kakubo mengatakan rincian lebih lanjut akan diberikan setelah komunikasi resmi diterima dari pihak berwenang Rusia mengenai keadaan seputar kematian orang Zambia itu.

Jenazahnya telah diangkut ke kota perbatasan Rusia Rostov sebagai persiapan untuk pemulangan ke Zambia, tambah Kakubo.

"Kami baru saja menerima pesan dari seorang pria yang tidak kami kenal di Rusia yang memberi tahu kami bahwa ada surat wasiat, yang ditinggalkan putra kami dan kami harus pergi ke Rusia," kata Nyirenda.

Keluarga itu mengatakan mereka berencana pergi ke Rusia untuk mengidentifikasi mayat itu.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Mafani Fidesya

Komentar

Komentar
()

Top