Jum'at, 15 Nov 2024, 04:03 WIB

Warga Zona Merah Erupsi Gunung Lewotobi Dievakuasi

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka (tengah) berbincang dengan warga di tenda posko pengungsi terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Desa Kobasoma, Titehena, Kabupaten Flores Timur, NTT, Kamis (14/11).

Foto: ANTARA/Aditya Pradana Putra

JAKARTA - Kementerian Sosial (Kemensos) sudah mengevakuasi korban dari zona merah erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. Akibat erupsi tersebut masyarakat di sekitar gunung dan pengunjung wisatawan tidak boleh melakukan aktivitas apapun dalam radius 7 km dari pusat erupsi serta sektoral 9 km pada arah Barat Daya - Barat Laut.

“Pemerintah telah mengevakuasi seluruh penyintas yang berada di zona merah ke-6 titik,” ujar Menteri Sosial (Mensos), Syaifullah Yusuf, dalam keterangan resminya kepada awak media, di Jakarta, Kamis (14/11).

Gus Ipul memastikan, pihaknya terus memantau kebutuhan pengungsi korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. Pengerahan Taruna siaga bencana (Tagana) Kemensos dan bantuan sosial (bansos) masih terus bergulir akibat masih terjadinya rentetan erupsi.

Dia melanjutkan, lokasi pengungsian komunal/terpusat yaitu di Desa Konga, Desa Bokang Wulumatang, Desa Lewolaga, Desa Eputobi, Desa Kobasuma dan Desa Ile Gerong. Pihaknya sudah mendirikan tenda serbaguna untuk fasilitasi sekolah darurat di setiap pos lapangan pengungsian. “Dengan demikian anak usia sekolah dapat melanjutkan aktivitas belajar mengajar,” lanjutnya.

Penyaluran Bantuan

Gus Ipul mengungkapkan, penyaluran logistik tahap 3 dari Gudang Pusat telah sampai di lokasi bencana dan langsung didistribusikan kepada pengungsi. Tenaga dokter dan tenaga kesehatan sebanyak 10 orang juga akan bertugas dalam pelayanan Kesehatan di pos lapangan pengungsian. “Hari ini tim dokter dan tenaga kesehatan telah melakukan aktivitas dilokasi pengungsian,” katanya.

Dia menyebut, bantuan logistik tahap 3 dari Kemensos yang telah didistribusikan di antaranya kasur 1.000 lembar, tenda serbaguna 15 unit, selimut 1.000 lembar, family kit 1.000 paket, dan tenda gulung 600 lembar serta makanan anak 1.000 paket. Korban luka dan meninggal juga menerima santuan berupa uang tunai dari Kemensos.

“Keluarga korban meninggal berjumlah 9 orang mendapatkan santunan senilai 15 juta rupiah. Sementara, korban luka mendapatkan santunan senilai 5 juta rupiah,” ucapnya.

Secara terpisah, Deputi Bidang Penanganan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Lukmansyah, menjelaskan pihaknya meningkatkan kualitas penanganan pengungsi bencana erupsi gunung Lewotobi laki-laki. BNPB telah membuat tenda untuk pengungsi kaum rentan, lansia, ibu hamil, disabilitas, dan anak-anak.

Dia menuturkan, lokasi tenda berada di posko pengungsi Konga sebanyak delapan tenda sudah terpasang. Menurutnya, semua pos sudah melakukan tugas dengan baik terutama pelayanan kebutuhan pengungsi dapat terpenuhi dengan baik.

“Pembagunan tenda-tenda kaum rentan, lansia bertujuan untuk memastikan bahwa setiap kelompok rentan mendapatkan layanan dan perhatian yang sesuai dengan kebutuhan mereka, baik dari segi kesehatan, nutrisi, maupun perlindungan psikososial, supaya pelayanan kesehatan dan kebutuhan dasarnya tepat,” terangnya.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar menyatakan pihaknya sedang fokus memenuhi kebutuhan pengungsi erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki. “Sekarang semua difokuskan pada rehabilitasi yang ada di shelter-shelter pemenuhan kebutuhan konsumsi, kesehatan, pelayanan psikologi oleh Kementerian Sosial, dan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana),” kata Muhaimin di Surabaya, Kamis.

Sebelumnya, pemerintah sudah menggelar rapat khusus terbatas di bawah arahan langsung Presiden Prabowo Subianto dari Amerika Serikat untuk membahas penanganan erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.

Presiden Prabowo meminta jajarannya bekerja serius dan kompak, dalam menangani bencana erupsi Gunung ­Lewotobi.

Presiden Prabowo juga menegaskan pemerintah pusat harus hadir menyelamatkan dan melayani warga terdampak dengan sebaik-baiknya, serta melakukan rehabilitasi, rekonstruksi dan pemulihan ekonomi ­masyarakat. ruf/S-2

Redaktur: Sriyono

Penulis: Muhamad Ma'rup

Tag Terkait:

Bagikan: